Salin Artikel

Mahasiswa USU Tewas Misterius, Polisi Sebut CCTV di Rumah Korban Mati

Polisi telah memeriksa CCTV di rumah Mahira di Komplek Perumahan Rivera, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan. 

"Sudah (kita cek), kondisinya mati kan. Sudah kita ambil masih kita upayakan (penyelidikan lebih lanjut). Apakah ini mati (saat kejadian), apa (mati karena) rusak, sedang kita cek (lagi)," ujar Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago melalui telepon seluler kepada Kompas.com, Sabtu (20/5/2023). 

Faidir juga mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya ayah angkat Mahira berinisial M dan ayah kandungnya Pariono. Namun Faidir belum merinci hasil pemeriksaanya.

"Sudah banyak saksi kita periksa, bapak angkat dan kandung kita periksa juga," ujar Faidir. 

Dia mengatakan pihaknya juga memeriksa bukti-bukti lain. Termasuk surat wasiat kematian Mahira yang diduga palsu.

"(suratnya) sudah kita serahkan ke Labfor. Kita menunggu. Semuanya yang ada di TKP (tempat kejadian perkara) sudah kita amankan. Pada saat itu kan saksinya (di) Labfor, bukan kita. Jadi kita menunggu itu kan, kerjanya nggak bisa cepat," ungkap Faidir

Mahira merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara dari pasangan Pariono dan Nurabni. Namun sejak usia 4 bulan Mahira dirawat oleh pasangan suami istri M dan YA.

Kemudian di tahun 2020, YA meninggal dunia. Sejak saat itu Mahira tinggal sendiri di rumah warisan ibu angkatnya.

Diberitakan sebelumnya, Mahira ditemukan tewas saat paman sekaligus pengacara keluarganya, Oky Andriasyah mengunjungi rumahnya. Awalnya istri Oky, yang merupakan adik dari YA mendapat informasi bahwa Mahira sudah seminggu lebih tidak masuk kuliah.

"Istri saya dihubungi teman Mahira lewat DM (direct messenge) Instagram, kok Mahira enggak masuk-masuk kampus. Karena Mahira tidak bisa dihubungi, Rabu (3/5/2023) sekitar jam 10 malam, kami inisiatif ke rumahnya," ujar Oky kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023). 

Tiba di sana, rumah Mahira terlihat gelap. Sementara sepeda motornya terlihat di halaman rumah. Namun anehnya kondisi pagar rumahnya tergembok dari luar.

“Tapi saya ingat betul kata YA dulu, kalau gembok kami di luar, berarti kami sedang di luar," ujar Oky. 

Merasa curiga Oky lalu menghubungi satpam di perumahan tersebut. Kemudian satpam memanjat ke lantai 2 rumah Mahira. Dari sana aroma busuk mulai menyengat. Tiba-tiba di saat itu juga ayah angkat Mahira juga datang ke sana.

Mereka lalu mendobrak pintu rumah tersebut dan ditemukanlah jasad Mahira sudah membusuk di dapur. 

"Mohon maaf, kepalanya tinggal tengkorak, kaki kanannya kayak melepuh. Tapi kaki kiri kayak gosong gitu loh. Kemungkinan kayak luka bakar," ujar Oky. 

Selain itu di lantai tempat Mahira ditemukan sudah terlihat menguning, seperti bekas terbakar. Saat itu jasad korban akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Namun anehnya menurut Oky, ayah angkat Mahira justru meminta agar korban segera dikuburkan dan menolak adanya otopsi.

Keesokan harinya lalu jenazah Mahira dikuburkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. Setelah pemakaman, Oky ketemu dengan ayah kandung Mahira,  Pariono. Saat itu Pariono mencurigai bahwa Mahira tewas tidak wajar.

"Kematian ini kok ada kejanggalan, seorang mahasiswi USU yang soleh dan memiliki track record bagus," ujar Oky. 

Di sisi lain kecurigaan juga terkuak dari surat wasiat yang ditemukan di dekat jasad Mahira yang diduga palsu karena tulisannya beda dari milik korban.

"Dari surat wasiat itu, bukan Mahira yang punya, di surat ada tulisan bapakku. Sementara Mahira manggil bapaknya itu papa ke bapak angkatnya itu. Nah, dia (Mahira) juga enggak pernah bilang dirinya aku. Dia selalu menyebut dirinya dengan nama Ira," ujarnya. 

Kata Oky, sejak cerita ini muncul, polisi membongkar makam Mahira untuk dan selanjutnya dilakukan otopsi pada Sabtu (9/5/2023). Kini keluarga masih menunggu hasil otopsi.

https://medan.kompas.com/read/2023/05/20/214239578/mahasiswa-usu-tewas-misterius-polisi-sebut-cctv-di-rumah-korban-mati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke