Salin Artikel

Harga Telur di Medan Melambung, Pedagang Keluhkan Omzet Makin Tipis

Keadaan itu membuat omzet mereka semakin tipis.

"Kami sulit mengambil keuntungan. Omzet pun turun 30 persen hingga 40 persen," ujar Ros, pedagang di Pasar Sei Kambing, Medan, Kamis (8/6/2023), seperti dilansir Antara.

Saat ini, Ros harus menjual telur ayam ras dengan harga di kisaran Rp 1.550 sampai Rp 1.850 per butir.

Dia sampai harus membatasi harga sedemikian rupa agar tidak kehilangan pelanggan. Padahal, Ros membeli telur dari agen seharga Rp1.450-Rp1.800 per butir.

Di toko lain, harga telur ayam termahal mencapai Rp 2.000 per butir.

"Kasihan pelanggan kalau terlalu mahal. Mereka, kan, butuh untuk konsumsi sehari-hari," kata dia.

Pedagang lain, Zainab, menyebutkan kondisi harga telur ayam saat ini sangat mengkhawatirkan.

Berbeda dengan Ros, Zainab menjajakan dagangannya dengan harga Rp 1.450 sampai Rp 2.000. Biasanya harga telur ayam sekitar Rp1.200-Rp1.550 per butir di tingkat konsumen.

"Sekarang saya hanya berusaha bagaimana caranya tidak menomboki. Bagaimana tidak, pembeli sepi. Kalau pun ada, mereka mengurangi belanjaannya. Dari biasanya membeli lima atau 10 butir sekali datang, sekarang paling cuma tiga butir," kata dia.

Berdasarkan Sistem Harga Pangan Komoditas Utama Sumatera Utara (SiHarapanKu) pada Kamis (8/6/2023), harga telur ayam ras di Sumut berkisar Rp 25.500 sampai Rp 50.000 per kilogram.

Harga termurah ada di Kabupaten Labuhanbatu Seladan dan termahal di Kabupaten Langkat.

Terkait melambungnya harga telur ayam ras, Badan Pangan Nasional sempat menyatakan keadaan ini terjadi karena kenaikan harga jagung yang menjadi pakan unggas.

https://medan.kompas.com/read/2023/06/08/185204778/harga-telur-di-medan-melambung-pedagang-keluhkan-omzet-makin-tipis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke