Salin Artikel

Videonya Jual Mi untuk Beli Sepatu Viral, Siswa SD di Tapanuli Utara Dapat Bantuan Bupati

Peristiwa terjadi di SD Negeri 173285 Pariksabungan, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Dari video yang diunggah akun Instagram @dramakuin.official, awalnya sang guru tampak menanyakan murid-muridnya.

Guru itu lalu mendapat informasi, Luna berjualan mi.

"Siapa jualan," tanya guru ke murid-muridnya

"Si Luna buk," jawab murid yang lain.

Guru tersebut lalu menghampiri Luna yang terlihat memakai sweater. Dia kemudian menanyakan barang yang dijual Luna.

''Mi goreng,'' jawab Luna.

Luna lalu mengatakan, ibunya bekerja sebagai petani dan ayahnya merantau ke Kalimantan demi menghidupi keluarganya. Dalam video Luna juga tampak menangis.

Bocah itu disebutkan rela berjualan mi, demi bisa mengganti sepatunya yang rusak. Hal itu terlihat saat sang guru, menunjukkan bagian sepatu Luna yang rusak.

Terkait video viral itu, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara langsung turun tangan.

Mereka langsung memberikan perlengkapan sekolah berupa tas, buku, sepatu dan alat tulis kepada Luna di rumahnya, Desa Pariksabungan, pada Senin (19/6/2023) sore.

"Sesuai perintah Bapak Bupati Taput (Tapanuli Utara) Nikson Nababan, kami langsung menyampaikan bantuan dari Bapak Bupati kepada Luna Tampubolon. Semoga keluarga dan orangtua Luna bisa senang menerima bantuan ini. Tidak ada unsur lain, hanya menunjukkan kepedulian dari bapak bupati ke masyarakatnya," ujar Kepala Dinas Pendidikan Taput, Bontor Hutasoit dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).


Kata Bontor, Nikson juga berpesan agar Luna semakin giat dan rajin dalam menuntut ilmu di sekolah.

"Agar Luna Tampubolon bisa menjadi anak yang sukses yang bisa membawa harum nama orang tua kelak," kata Bontor

Ibu Luna Tampubolon, Herti Simanjuntak, saat dikonfirmasi mengaku kaget anaknya bisa viral di media sosial. Dia juga membantah anaknya menjual mi karena ingin membeli sepatu.

"Luna memang meminta dia mau berjualan mi di sekolah karena teman-teman juga pernah jualan di sekolah, tapi tak viral seperti ini. Makanya saya masak 14 bungkus, tapi kalau disebut untuk membeli sepatunya, sebenarnya tidak, karena sebelumnya saya sudah membeli sepatu Luna, namun akan digunakan tahun ajaran baru," terang Herti.

Herti juga menegaskan meski bekerja sebagai buruh perkebunan, tapi dia dan suaminya mengaku masih mampu membiayai sekolah anaknya.

"Karena keperluan untuk membiayai SD belum membutuhkan banyak biaya. Dan Luna juga penerima Program Indonesia Pintar (PIP) yang saya gunakan untuk membeli keperluan sekolah Luna, lami juga penerima bantuan sosial," ujar Herti.

Kata Herti, viralnya video Luna sempat membuatnya khawatir, karena banyak orang berdatangan ke rumahnya. Bahkan pengacara Hotman Paris turut mengomentari viralnya video Luna.

Namun di sisi lain, ia juga berterima kasih atas perhatian yang diberikan kepada mereka.

"Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati Taput dan Dinas Pendidikan yang sudah datang memberikan bantuan peralatan sekolah untuk Luna," katanya.

Herti juga mengatahui adanya penggalangan dana untuk Luna.

Keadaan ini sempat membuat Herti, merasa was-was bila dikemudian hari terjadi bermasalah. Kata dia akan lebih baik bila bantuan itu digunakan untuk memperbaiki tempat tinggalnya.

"Kalau jujur kami memang masih butuh bantuan, apalagi rumah kami yang kecil hanya ada satu kamar dan berdindingkan papan alpik. Kalau bisa meminta kami ingin dibantu untuk memperbaiki rumah. Apalagi saat ini saya lagi mengandung anak keempat. Selama ini kami berlima bersama anak- anak di satu kamar," katanya.

Terpisah, Sekretaris Dinas Sosial Taput Lammiduk Sinaga mengatakan, orangtua Luna merupakan penerima bantuan sosial Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan penerima BPJS Kesehatan gratis.

Selain itu sejak 2021 hingga 2022, keluarga Luna juga terdaftar sebagai penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

Namun statusnya kemudian diberhantikan karena adanya perbedaan data di KTP dan Kartu PKH atas Herti Simanjuntak.

"Di KTP tertulis namanya Herti Simanjuntak, sementara di Kartu PKH namanya menjadi Ernita Simanjuntak, sehingga menjadi dikeluarkan aplikasi. Namun kemudian sudah diusulkan kembali pada akhir tahun 2022 atas nama Candra Tampubolon (ayah Luan) Dan sampai saat ini masih menunggu persetujuan dari Kemensos," tutup Lammiduk.

https://medan.kompas.com/read/2023/06/21/151331378/videonya-jual-mi-untuk-beli-sepatu-viral-siswa-sd-di-tapanuli-utara-dapat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke