Salin Artikel

Kronologi Oknum TNI di Medan Diduga Bawa Kabur Mobil Taksi Online, Pelaku Ternyata Desersi Selama 2 Bulan

Korban pun membuat laporan ke Polsek Tuntungan dan Denpom 1/5 Medan.

Kasus tersebut berawal saat Rizki mendapatkan prderan secara online dari terduga pelaku pada Selasa (30/5/2023) pukul 01.00 WIN.

Saat itu BM memesan taksi online dari Hotel Lonari Simalingkar dan minta diantar ke Sagita SP di Jalan Ringroad, Kota Medan.

"(Ongkos) Dibayar di tempat Rp 20.000," ujar Rizki kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (3/7/2023) malam.

Sebelum pergi, Rizki bertukar nomor ponsel dengan BM.

Lalu pada Selasa malam, BM menghubingi Rizki secara langsung dan minta diantar ke Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai.

Saat itu BM beralasan hendak mengambil mobil di rumah temannya. Rizki pun menjemput BM di Simpang Pemda, Kota Medan untuk pergi ke Serdang Bedagai.

"Pukul 19.30 WIB, (kami) berangkat menuju ke Perbaungan, pukul 22.00 WIB, tiba di Perbaungan," ujar Rizki.

Saat tiba di Perbaungan, BM mengaku temannya tidak ada. Mereka pun kembali dan tiba di Medan pada Rabu (31/5/2023) pukul 01.30 WIB.

Lalu BM meminta Rizki mengantarnya ke Komplek Tasbi.

"Terduga (BM) lalu minta diantarkan ke Komplek Tasbi, untuk menjumpai teman-temanya di warung kopi, di situ BM ngajak minum-minum kopi bareng temannya," ujar Rizki.

Diajak menginap di hotel

Pada pukul 02.00 WIB, BM kembali minta diantar ke Hotel Lonari Simalingar, Kota Medan.

BM kemudian mengajak Rizki menginap di hotel dengan alasan ia masih membututuhkannya untuk mencari mobil yang dibawa temannya.

Saat Rizki bangun pada Rabu siang, BM sudah meninggalkan hotel dengan membawa mobilnya. Kepada petugas hotel, BM mengaku mencari sarapan.

"Saya bangun jam 13.15 WIB, ternyata sudah ditinggal oleh BM, info dari orang hotel BM meninggalkan hotel pukul 07.00 WIB dengan alasan mencari sarapan, dengan membawa mobil Honda Brio (milik saya) putih dan bernomor polisi BK 1322 ADB," ujarnya.

Terpisah Kapendam 1 Bukit Barisan Kolonel Inf Rico Julyanto Siagian mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

Sebab 2 bulan belakangan ini BM lari dari kesatuan atau desersi.

"Belum bisa kita selidiki kebenarannya, karena yang bersangkutan sudah desersi, dari bulan Mei 2023," ujar Rico melalui pesan singkat.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rahmat Utomo | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribun Medan

https://medan.kompas.com/read/2023/07/04/085800778/kronologi-oknum-tni-di-medan-diduga-bawa-kabur-mobil-taksi-online-pelaku

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com