Salin Artikel

Diduga Keracunan Asap Genset, Pegawai Toko Roti Ditemukan Tewas di Dalam Ruko di Medan

KOMPAS.com - OT (25), seorang karyawati sebuah toko roti di Kota Medan, Sumatera Utara ditemukan tewas di tempat kerjanya pada Selasa (4/7/2023).

Korban meniggal dunia diduga setelah menghirup asap dari mesin listrik atau genset yang berada di dekat kamarnya.

Selain OT, karyawati lainnya NH dilarikan ke rumah sakit lantaran diduga juga menghirup asap genset tersebut.

Kronologi kejadian

Polisi mengungkap korban ditemukan tewas di dalam toko roti Jofie Bakery, Jalan Veteran, Pasar 10, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli.

Dirkrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, peristiwa bermula saat kepala toko MH menghubungi dua karyawan yang menginap di toko OT dan NH untuk membuka toko pada Selasa (4/7/2023) sekitar pukul 07:00 WIB.

Namun, saat itu keduanya tidak merespon sehingga MH menghubungi manager toko untuk memberitahu kalau toko belum dibuka karena dua korban tidak bisa dihubungi.

Sekitar pukul 11:00 WIB barulah disepakati kalau pintu belakang toko harus dibuka paksa menggunakan gerinda untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam.

Saat pintu berhasil dibuka dan ternyata ditemukan OT dan NH sudah terkapar di dalam kamar yang tidak terkunci.

Saat dicek, OT sudah tidak bernyawa dan tubuhnya sudah dingin. Sementara NH masih bernafas dan langsung dievakuasi ke RS terdekat.

"Saat itu ditemukan kedua korban dalam posisi terbaring namun tidak sadarkan diri dimana saat dilakukan pemeriksaan Octavia sudah tidak bernafas sedangkan Nurul masih bernafas dan langsung dibawa ke RS. Eshmun guna pertolongan medis," kata dia, Selasa (4/7/2023) dikutip dari Tribunnews.com.

Selanjutnya, polisi mendatangi lokasi untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) atas tewasnya karyawan toko roti tersebut.

Keracunan karbon monoksida

Dari hasil olah TKP sementara, satu korban tewas dan satu dirawat diduga keracunan karbon monoksida yang dikeluarkan dari mesin genset.

Sebab sebelumnya di lokasi sempat terjadi pemadaman listrik.

Selanjutnya Polda Sumut akan mengumpulkan bukti serta memeriksa saksi-saksi.

"Dugaan sementara korban meninggal karena keracunan karbon monoksida yang dikeluarkan oleh mesin genset dikarenakan pada malam harinya terjadi mati listrik. Rencana penyidik kordinasi Labfor pengumpulan barang bukti serta saksi," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Karyawati Toko Roti di Medan Tewas di Dalam Ruko, Diduga Hirup Karbon Monoksida dari Genset

https://medan.kompas.com/read/2023/07/05/185810678/diduga-keracunan-asap-genset-pegawai-toko-roti-ditemukan-tewas-di-dalam-ruko

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com