Salin Artikel

Pria di Deli Serdang Ngaku Babak Belur Dianiaya 6 Oknum TNI, Kapendam: Dia Mencuri Motor

MEDAN, KOMPAS.com - Video warga Deli Serdang, Sumatera Utara bernama Sures mengaku babak belur dihajar 6 oknum anggota TNI viral di media sosial.

Sures mengatakan awalnya dituduh mencuri motor, lalu dia dibawa naik mobil dan dipukuli oleh oknum TNI tesebut.

Di video juga terlihat Sures tanpa memakai baju dengan kondisi wajah lebam biru.

Pengakuan Sures viral di akun instagram @cctv_medan, kata dia peristiwa bermula, Kamis (18/5/2023). Saat itu Sures sedang di rumahnya di Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Tiba-tiba 6 pelaku mendatanginya dan memaksanya naik ke mobil yang mereka bawa.

Sures mengatakan, keenam pelaku disuruh oleh wanita inisial RTA, di dalam mobil Sures dipaksa mengaku sebagai pencuri motor RTA. Sures yang merasa tidak melakukan tindakan itu, membantahnya. Akibatnya, Sures mendapat berbagai hujanan pukulan.

Sures juga sempat diturunkan di kebun sawit Jalan Megawati, Kota Binjai, disana dia kembali dipukuli. Karena tidak tahan, Sures mengakui pencurian itu, hal itu dilakukannya supaya dirinya selamat.

Kemudian dia diantarkan para pelaku ke Polsek Sunggal. Namun kata Sures karena tidak ada bukti dia pun dibebaskan.

Sures mengetahui bahwa keenam pelaku adalah anggota TNI, setelah salah seorang polisi militer datang menanyai soal peristiwa penganiayaan yang dialaminya. Terkait insiden ini, pihkanya juga telah membuat laporan ke Denpom 0/5.

Ayah Suresh, Partiben,saat dikonfirmasi membenarkan dugaan penganiayaan yang dialami anaknya.

"Iya itu betul (yang di media sosial)," ujar Partiben kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (6/7/2023) malam.

Namun dia tidak mendetailkan kronologi kejadiannya, dia hendak meminta izin dahulu kepada Sures untuk wawancara lebih lanjut.

"Saya tanya dulu sama anak saya, ya," katanya.

Kapendam membantah

Dihubungi terpisah, Kapendam I/BB Kolonel Inf Rico Julyanto Siagian membantah adanya dugaan penculikan dan penganiayaan Sures.

Rico mengatakan, keenam anggota TNI yang dimaksud merupakan anggota Yonif Raider 100.

Mereka mendatangi rumah Suresh karena mendapat informasi bahwa Sures diduga otak dari pelaku pencurian sepeda motor.

"Sebelumnya keenam anggota ini diminta bantuan oleh seorang ibu angkat (mereka) berinisial RTA, yang mana kehilangan sepeda motornya dan curiga atas gerak gerik dari kelompok pencuri ini yakni Sures dan kawan-kawannya berjumlah 3 orang, (karena) mondar mandir di depan rumah RTA melalui CCTV," ujar Rico kepada Kompas.com melalui keterangan tertulisnya, Kamis (6/7/2023).

Lalu keenam anggota TNI mengamankan Sures dan menanyakan di mana sepeda motor curiannya itu. Diduga motor itu dijual Sures ke salah seorang penadah di Kota Binjai.

Sures pun dibawa menggunakan mobil dan diminta menunjukkan lokasi dia menjual motor itu. Dalam perjalanan Sures melakukan perlawanan hingga petugas memberikan tindakan tegas. Saat diinterogasi, dia juga mengakui perbuatannya.

"Sures mengakui (perbuatannya) dilakukan bersama (temannya) Andi dan Pandi yang melakukan pencurian motor tersebut dan menjualnya seharga Rp 6 juta," kata Rico.

Rico mengatakan, saat dibawa ke lokasi penjualan motor di Sei Mencirim, Kota Binjai, anggota TNI dilempari batu oleh kelompok Sures.

"Diduga tempat itu ada barak narkoba, judi, dan tempat penampungan barang curian. Sehingga keenam anggota tersebut balik kanan demi keselamatan," ujar Rico.

Kemudian ke-6 anggota TNI tersebut menyerahkannya ke Polsek Sunggal dan korban juga telah membuat laporan ke Polsek Sunggal.

"Atas inisiatif Danyon, Sures yang mengalami luka karena memberontak juga dibawa berobat ke RSU Bunda Thamrin dan juga dilakukan mediasi dengan pihak keluarga Sures (terkait persoalan Sures terluka)," jelas Rico.

https://medan.kompas.com/read/2023/07/06/184232678/pria-di-deli-serdang-ngaku-babak-belur-dianiaya-6-oknum-tni-kapendam-dia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke