Salin Artikel

Polisi Gagalkan Penyaluran 71 Ton Solar Ilegal di Tanjung Balai

MEDAN, KOMPAS.com - Polisi mengungkap penyaluran 71 ton solar bersubsidi diduga ilegal di empat tempat berbeda di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Solar bersubsidi itu diangkut 3 truk tangki, 1 kapal boat, 1 kapal KM Palembang. Semuanya kini disita polisi.

Kapolres Tanjung Balai Tanjung Balai, AKBP Ahmad Yusuf Afandi mengatakan, pengungkapan pertama dilakukan di Jalan Letjen Suprapto, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai, Senin (31/7/2023), sekitar pukul 04.30 WIB.

"Tim gabungan personil Polres Tanjung Balai mengamankan 1 unit mobil Colt Diesel merk Mitsubishi Fuso yang dikemudikan pria inisial K bersama temannya RS dan PR, kemudian (polisi) menginterogasi dan terdapat minyak solar industri sebanyak 24.000 liter," ujar Ahmad Yusuf dalam keterangannya, Kamis (10/8/2203).

Truk ditahan lantaran pengemudi tidak bisa menunjukkan surat resmi pengangkutan solar tersebut.

Pengungkapan kedua dilakukan di sebuah gudang di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai, Rabu (2/8/2023) pukul 18.00 WIB.

Di sana polisi menemukan 1 unit kapal boat ukuran 8 meter yang bermuatan 5 unit tangki yang mampu menyimpan 5 ton BBM jenis solar.

"Ketika dilakukan penindakan didapati 3 orang berinisial MI, I, dan D sedang melakukan penyulingan atau memindahkan bahan bakar tersebut ke Kapal KM Palembang Indah Lima," ungkap dia.

Saat diamankan, minyak solar yang baru dipindahkan baru 2 tangki. Ketiga orang tersebut lalu dibawa ke Polres Tanjung Balai untuk menjalani pemeriksaan. 

Keesokan harinya, sambung Ahmad, polisi kembali mengamankan truk tangki pembawa solar bermuatan 24.000 liter di Depan Polsek Teluk Nibung, KotaTanjung Balai.

Truk tersebut dikendarai pria inisial MN, karena tidak membawa dokumen pengangkutan BBM lengkap, truk dibawa ke kantor polisi dan MN pun menjalani pemeriksaan.

"Pengakuan (MN) minyak jenis solar tersebut dimuat dari gudang di daerah Gambus Kabupaten Batu bara dan akan dibawa menuju ke daerah Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai. Saat diamankan MN hanya menunjukkan surat pengantaran barang yang dikeluarkan oleh PT CBJ," ujar Yusuf.

Kemudian, Minggu (6/8/2023) pukul 01.30, polisi kembali mengamankan truk pembawa solar di Jalan jendral Sudirman KM 3 Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai.

2 orang sopir truk tangki inisial AM dan H diperiksa polisi, karena tidak bisa menunjukkan dokumen resmi membawa BBM jenis solar tersebut.

"1 unit mobil tangki tronton (yang mereka bawa) ukuran 18.000 liter yang berisikan BBM jenis solar, belum diketahui volumenya," ungkap Yusuf

Kata Yusuf, tindak lanjut kasus ini selanjutnya diserahkan ke Polda Sumut lantaran disinyalir melibatkan wilayah lain di Sumatera Utara.

71 Ton Solar

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, total ada 71 ton solar yang diamankan dalam pengungkapan tersebut. Pihaknya juga telah menangkap 9 orang berstatus saksi. Untuk asal usul BBM masih ditelusuri.

"Sedangkan untuk barang bukti puluhan ton BBM solar tengah dilakukan pemeriksaan uji laboratorium bersama pihak Pertamina untuk memastikan apakah solar itu produk Pertamina atau bukan," ujar Hadi.

"Pengungkapan tindak pidana penyalahgunaan BBM Ilegal, ini akan didalami lebih jauh, oleh penyidik Reskrimsus Polda Sumut," beber dia.

https://medan.kompas.com/read/2023/08/10/125712978/polisi-gagalkan-penyaluran-71-ton-solar-ilegal-di-tanjung-balai

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com