Salin Artikel

Remaja Bermotor di Langkat Acungkan Celurit ke Truk, 4 Pelaku Ditangkap

MEDAN, KOMPAS.com- Video sekelompok remaja mengendarai sepeda motor lalu mengacungkan celurit ke puluhan penumpang truk, viral di media sosial.

Peristiwa itu disebutkan terjadi di Jalan Medan Pangkalan Brandan, tepatnya di Kelurahan Pekan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Jum'at (18/8/2023).

Dilihat dari aku instagram @tkpmedan, tampak keempat pelaku mengejar truk dengan menggunakan sepeda motor. Mereka tampak menakut-nakuti penumpang dalam truk terbuka dengan celurit.

Meskipun sopir truk mempercepat lajunya, pelaku tetap mengejar bahkan tampak salah seorang memegang dua celurit dan mendekati truk.

Kasi Humas Polres Langkat AKP Yudianto membenarkan kejadian itu.

Yudi mengatakan, keempat pelaku juga telah ditangkap, yakni MJ (22), AP (15), MF (15), dan RT (15).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Kala itu pelapor Abdul Haris (16) bersama 50 teman-temannya di Madrasah Aliyah Negeri Langkat menumpang sebuah truk setelah pulang bertanding futsal. Karena menang bertanding, selama di atas truk mereka bersorak dan bernyanyi.

"(Kemudian) saat melintas di Pasar II Hinai (Langkat), korban bersama teman-temannya berpapasan dengan pelaku," ujar Yudianto, Senin (21/8/2023).

Kemudian tiba-tiba para pelaku tidak senang dan mengejar rombongan truk lalu memaki-maki mereka sambil mengacungkan celurit untuk memberhentikan mobil yang digunakan rombongan pelajar tersebut.

"Namun sopir tidak mau berhenti dan truk dikejar hingga sampai ke depan Masjid Azizi (di Kelurahan Pekan) dan kemudian setelah lewat Masjid Azizi para pelaku berhenti melakukan pengejaran dan putar arah menuju Kecamatan Hinai," kata Yudianto.

Polisi kemudian menyelidiki kasus ini. Pada Minggu (20/8/2023) polisi berhasil menangkap pelaku AP, MF, dan RT di Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat. Deri tangan ketiganya diamankan satu sepeda motor yang digunakan untuk mengejar truk.

Selanjutnya dilakukan pengembangan, polisi selanjutnya menangkap pelaku MJ di rumahnya yang berada di Kecamatan Tanjung Pura Langkat. Dari tangan MJ diamankan 1 celurit yang digunakan untuk menakuti rombongan pelajar di truk.

"Para pelaku dan barang bukti kemudian dibawa ke Polsek Tanjung Pura untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," tutup Yudianto.

https://medan.kompas.com/read/2023/08/21/220438278/remaja-bermotor-di-langkat-acungkan-celurit-ke-truk-4-pelaku-ditangkap

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com