Salin Artikel

88 TKA China yang Diduga Terlibat Jaringan Skimming Internasional Digerebek di Batam

KOMPAS.com - Ratusan polisi dari Polda Kepri, Mabes Polri, dan Interpol gerebek tempat persembunyian puluhan warga negara (WN) China yang diduga terlibat tindak Skimming dan judi online, di Kara Industrial Park, Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Selasa (29/8/2023) sekitar pukul 15.00 WIB.

Pagar bangunan tersebut terkunci dari luar saat penggerebekan berlangsung sehingga polisi harus melompat setinggi 2,5 meter.

Warga sekitar lokasi penggerebekan, T mengatakan, bangunan itu awalnya merupakan pabrik plastik.

"Itu dulu namanya PT. Tan, di dalam itu pabrik plastik, tapi dua bulan terakhir katanya dibeli orang China," kata T, dikutip dari TribunBatam.id.

Menurutnya, sejak dibeli oleh warga Tiongkok, bangunan tersebut langsung direnovasi. Selain itu, dia menambahkan, bangunan itu juga tampak jarang terbuka.

"Awalnya tembok bangunan itu pendek, tapi sejak dikuasi oleh (warga) Tiongkok, pagar dibangun lebih tinggi dan di atasnya dipasang kawat berduri," ujar T.

"Saya juga bingung karena model bangunanan seperti hotel, tapi tidak ada namanya," imbuhnya.

Dia membeberkan, usai direnovasi, sejumlah mobil lori pengangkut kasur beberapa kali terlihat keluar-masuk bangunan tersebut.

"Banyak juga tempat tidurnya. Jadi kami memang dari awal sudah curiga," ucap T.

"Biasanya mobilnya keluar masuk itu malam hari. Jadi kami tidak pernah kenal siapa saja yang ke sana," lanjutnya.

88 TKA China diamankan

Dalam penggerebekan tersebut, polisi berhasil mengamankan 88 orang tenaga kerja asing (TKA) asal China, yang terdiri dari 83 laki-laki dan 5 perempuan. Mereka diduga terlibat jaringan tindak kejahatan skimming internasional.

Usai didata, dua orang TKA langsung dibawa ke Mapolda Kepri untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

"Dua orang kami bawa sebagai saksi, yang lain masih di dalam," ungkap salah satu anggota polisi, Selasa (29/8/2023).

Kerja sama dengan polisi Tiongkok

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menyampaikan, keberhasilan penggerebekan tersebut berkat kerja sama dengan polisi Tiongkok.

"Ini merupakan atensi dari Bapak Kapolri untuk menangkap jaringan kejahatan internasional," papar Zahwani.

Dia melanjutkan, jaringan ini melakukan aksi kejahatan dengan cara melakukan panggilan video dengan korbannya.

"Korbannya memang kebanyakan warga negara China, namun karena jehatannya dilakukan di Indonesia maka kita akan melakukan pendalaman juga, apakah nantinya (diketahui) ada korbannya orang Indonesia," beber Zahwani.

Modus penipuan

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang diterjemahkan oleh penerjemah bahasa Mandarin, pelaku menghubungi korbannya melalui panggilan video.

Pelaku pun langsung berusaha membuat korban nyaman agar mengirimkan foto wajahnya. Setelah keinginan pelaku terpenuhi, foto korban itu kemudian disunting sehingga tampak sedang tidak mengenakan pakaian.

"Pada awalnya tersangka berinteraksi dulu sampai merasa nyaman. Kalau misalnya permintaannya tidak dipenuhi, foto-foto (korban) bisa disebar luaskan, itu hanya untuk menakut-nakuti korbannya," pungkas penerjemah.

https://medan.kompas.com/read/2023/08/30/151334478/88-tka-china-yang-diduga-terlibat-jaringan-skimming-internasional-digerebek-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke