Salin Artikel

Jelang PON 2024, Pembangunan Sport Center Siosar Sumut Belum Selesai

KARO, KOMPAS.com -Di ujung kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah di Sumatera Utara, Tim panitia khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut menyoroti berbagai proyek mangkrak dan bermasalah Pemprov Sumut selama tahun 2022, salah satunya pembangunan Wisma Atlet dan Stadion Siosar.

Hingga kini, pembangunan sport center dan lapangan sepakbola di Siosar, kecamatan Merek, Kabupaten Karo tak kunjung selesai jelang pelaksanaan pekan olahraga Nasional (PON) ke-21 yang akan digelar di Sumut dan Aceh pada 5-19 September 2024.

Sport center yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 35 miliar ini, rencananya akan digunakan untuk PON ke-21.

Pantauan Kompas.com di lapangan, terdapat satu bangunan besar dan lapangan bola yang terlihat masih dalam proses pengerjaan. Namun tidak terlihat pekerja yang ada di lokasi, baik di area bangunan maupun lapangan.

Bangunan gedung berlantai dua berwarna putih dengan hiasan rumah adat di atap terlihat sudah berdiri, namun bagian dalam bangunan terlihat masih dalam pengerjaan. Selain itu juga terlihat tiang penyangga kayu masih terpasang di dinding bangunan.

Selain itu, ada bangunan kecil di pinggir lapangan bola yang belum selesai dikerjakan.

Sementara itu, lapangan bola terlihat sudah ditanami rumput gajah tetapi belum tumbuh meraa.

Selain bangunan dan lapangan, akses jalan menuju lokasi sport center masih belum diaspal alias masih jalan tanah.

Menurut Kadis kebudayaan pemuda dan olahraga serta pariwisata (Disbutporapar) Munarta Ginting, bangunan sport center yang dibangun di Siosar merupakan proyek Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan belum diserahkan ke Pemerintah Kabupaten.

Oleh karena itu, dia tidak bisa menjelaskan terkait progres pembangunan tersebut.

Munarta mengatakan, bangunan lantai dua bercat putih tersebut akan dipergunakan untuk camp para atlet di ajang PON ke-21 nanti.

"Setelah pelaksanaan PON (ke-21), nantinya (sport center dan lapangan) baru di serahkan ke kita, Pemkab Karo," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan sport center di Siosar diproyeksikan untuk training camp atlit Pekan Olahraga Nasional (PON) Sumatera Utara.

Nilai pembangunan untuk wisma atlit Rp 21.482.794.587 dan anggaran lanjutan sebesar Rp1.718.623.567, sedangkan anggaran pembangunan stadion sebesar Rp. 11.632.415.211,

Kedua proyek ini menjadi catatan bagi Pansus DPRD, karena perencanaan pembangunannya dinilai tidak berdasarkan kajian yang komprehensif. Hal ini terlihat dari sulitnya akses ke lokasi tersebut.

Selain itu ke dua proyek tidak dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, dikarenakan pembangunan belum rampung dikerjakan. Kemudian khusus stadion kondisi rumput tidak terawat dan ditumbuhi rumput-rumput liar. Lalu struktur tanah stadion juga berbatu.

https://medan.kompas.com/read/2023/09/04/185036578/jelang-pon-2024-pembangunan-sport-center-siosar-sumut-belum-selesai

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com