Salin Artikel

Data Jalan Provinsi di Simalungun Tidak Akurat, Diperkirakan 41 Km Rusak Berat

SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Kondisi jalan provinsi di Kabupaten Simalungun sampai saat ini masih butuh perbaikan. Dinas PUTR Kabupaten Simalungun tidak memiliki data akurat terkait kerusakan jalan. Meski demikian, diperkirakan 41 Km jalan provinsi rusak berat. 

Pantauan Kompas.com, Senin (4/9/2023), salah satu ruas jalan rusak ditemui di Jalan Besar Saribudolok berlokasi di Nagori Janggir Leto, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. 

Kerusakan jalan kurang dari 1 Km dari Simpang Panei menuju Kebun Marjandi PTPN IV. Jalan ini termasuk jalan Siantar-Raya yang menghubungkan Kota Pematang Siantar dengan pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun di Kecamatan Raya.

Adapun kondisi sepanjang jalan itu sama sekali tidak mulus. Permukaan jalan sudah tidak beraspal, berlobang, dan sebagian hanya tanah yang digenangi air. 

John Saragih, sopir angkutan Sinar Tani jurusan Raya-Pematang Siantar mengatakan, perbaikan jalan provinsi yakni ruas jalan Siantar-Raya selama ini dilakukan setengah-setengah, sehingga jalan tidak dapat dirasakan dengan mulus.

Selain memperlama jarak tempuh, kerusakan jalan ini menyebabkan kerusakan pada kendaraan, apalagi saat musim hujan. 

“Selama ini perbaikan jalan dilakukan setengah-setengah. Misalnya setelah jalan ini diperbaiki, di sana rusak lagi. Jadi rusaknya pindah-pindah. Kalau dipikir-pikir, mungkin konstruksi pembangunan jalannya yang asal jadi,” kata Saragih. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kabupaten Simalungun, Hotbinson Damanik mengaku tidak memiliki data akurat terkait progres perbaikan jalan provinsi yang dilakukan Pemprov Sumut selama 2023.

Kendati demikian, Hotbinson mengungkapkan, beberapa jalan provinsi yang rusak parah perlu diketahui agar masyarakat dapat membedakan mana jalan provinsi dan jalan kabupaten. 

“Data real kami nggak punya. Karena itu kewenangan provinsi yang membangun jalan,” kata Hotbinson saat dihubungi via telepon. 

“Kami di Simalungun nggak tahu berapa luas jalan provinsi yang dibangun. Kalau Kabid (PUTR Simalungun) saya pastikan tidak tahu itu,” ucap Hotbinson.

Sebelumnya, data dihimpun Dinas PUPR Sumut melalui UPTD Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pematang Siantar Jumat (25/8), ruas jalan provinsi di Simalungun tercatat sepanjang 217,68 kilometer.

Adapun rinciannya yakni jalan Siantar-Raya 27,3 Km, Jalan Saribudolok - Saran Padang 20,7 Km, Jalan Raya-Tingga runggu 16,9 KM dan Batas Simalungun-Sondi Raya 33,1 KM.

Kemudian, Jalan Siantar-Kerasaan 26 KM, Jalan Kerasaan-Perdagangan 12,5 Km, Jalan Siantar-Tanah Jawa 15,5 Km, Jalan Tanah Jawa-Asahan 16,9 KM, Jalan Simpang Raya-Sipintuangin 30,18 Km dan Jalan Perdagangan-Bandar Masilam 18,80 Km. 

 

Jumlah total jalan provinsi sedikit berbeda dengan yang disampaikan oleh Kepala UPTD Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumut Syarifudin Lubis.

 

Saat dikonfirmasi Senin (4/9) ia mengatakan jalan provinsi di wilayah Kabupaten Simalungun sepanjang 232 KM.

Dikatakan Syarifuddin, dari total panjang jalan itu yang sudah dilakukan perbaikan sepanjang 38 Km.

Sementara, jalan yang kondisinya baik 110 Km, jalan kerusakan sedang 54 Km, kondisi rusak ringan 25 Km dan rusak berat 41 Km. 

“Jalan provinsi (di Simalungun) sepanjang 232 kilometer, yang sudah diperbaiki 38 kilometer dan sedang berjalan 4 kilometer,” katanya 

https://medan.kompas.com/read/2023/09/04/210517578/data-jalan-provinsi-di-simalungun-tidak-akurat-diperkirakan-41-km-rusak-berat

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com