Salin Artikel

Misteri Kematian Terapis Pijat di Medan Terungkap, Pelaku Pura-pura Jadi Pelanggan dan Rampok Korban

Jasad H pertama kali ditemukan oleh pemilik tempat pijat dalam kondisi terlentang di dalam kamar mandi tanpa menggunakan busana.

Kepala Lingkungan XI, Amri mengaku sempat mendengar suara keributan dari tempat pijat tersebut. Menurutnya H bekerja di tempat pijat Kusuk Lulur Julia.

“Dia kerja di sini sendiri. Informasinya pembunuhan,” kata Amri, Jumat.

Sementara itu Lurah Sei Agul, Aidil Putra mengatakan warga sempat melihat seorang pria yang diduga kekasih H datang ke TKP.

"Dugaannya dibunuh sama pacarnya. Katanya sebelumnya, dari info saksi- saksi, dia habis ketemu pacarnya di situ mungkin karena cemburu," kata Aidil, Jumat (29/9/2023).

Ia mengatakan saat ditemukan, ada luka di leher yang diduga bekas cekikan. Selain itu mulut korban mengeluarkan darah diduga karena luka di bibir atas bagian dalam sebelah kiri.

Aidil mengatakan H bekerja seorang diri di tempat tersebut dan ia juga menetap di lokasi.

"Dia pekerja dan sendiri. Dia yang menjaga juga, bekerja. Katanya sempat bertengkar sama pacarnya. Menurut kesaksian warga," ujarnya.

Dibunuh dan dirampok pelanggan

Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan H yakni Supriadi alias Didi (33) pada pada Sabtu (30/9/2023).

Warga Medan Barat itu ditangkap di tempat persembunyiannya di Jalan Karya, Gang Kartini, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat.

Kaki Supriadi ditembak polisi karena melawan saat hendak diamankan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, Supriadi membunuh Heni karena ingin mengambil ponsel milik korban.

"Motif mau mencuri barang milik korban," kata Fathir, Minggu (1/10/2023).

Selain Supriadi, polisi juga mengamankan dua orang yang merupakan penadah. Ketiganya hingga kini masih dalam pemeriksaan.

Sementara itu Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Sumaryono mengatakan saat kejadian, Didi sempat mengajak korban berhubungan badan.

Namun hal tersebut tak terjadi karena Didi tak cukup untuk membayar pijat plus-plus. Sementara korban sudah melepas seluruh pakaiannya.

Menurut Kombes Sumaryono, pijat sambil berhubungan badan hanyalah modus pelaku karena niat sesungguhnya adalah merampok korban.

Saat korban dalam kondisi telanjang, pelaku pun mencekik H hingga tewas.

"Korban sudah telanjang tapi gak jadi. Makanya Laporan awal bahwa tersangka Ini uangnya kurang, sehingga tidak jadi. Setelah enggak cukup uangnya langsung dia kembali pada niat awalnya yaitu mengambil handphone," kata Kombes Sumaryono, Senin (2/10/2023).

Ia mengatakan korban dicekik oleh pelaku hingga tewas. Setelah itu pelaku mengambil barang-barang pribadi milik korban salah satunya adalah ponsel

Sebelum kabur, pelaku diduga merusak CCTV yang ada di lokasi. Selain Didi, polisi juga mengamankan dua orang penadah yakni MAM dan MA.

MAM adalah orang yang membeli handphone korban dari tersangka Supriadi alias Didi. Sementara MA, bertindak sebagai perantara.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Pembunuh Terapis Pijat Sempat Ingin Gagahi Korban, Batal Karena tak Punya Uang

https://medan.kompas.com/read/2023/10/03/152500778/misteri-kematian-terapis-pijat-di-medan-terungkap-pelaku-pura-pura-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke