Salin Artikel

Polisi Bongkar Sindikat Penyelewengan BBM yang Libatkan Petugas SPBU di Tapanuli Utara, 5 Orang Ditangkap

Saat beraksi, pelaku bekerja sama dengan petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), agar diperbolehkan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dalam jumlah banyak.

Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Johanson Sianturi mengatakan ada 5 orang pelaku yang ditangkap. Mereka yakni Bintang Simanungkalit (19), Rian Simanungkalit (19) Halason Situmeang (31), 2 lainnya petugas SPBU bernama Irwan Apri Wasinton Sihombing (48) dan Marno Sihombing (31).

Kata Johanson, awal mula pengungkapan bermula dari informasi masyarakat yang menghubungi hotline nomor polisi 110. Kemudian penyidik Polres Taput bersama Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumut berkoordinasi menyelidikinya.

Awalnya pada Jumat (6/10/2023) pukul 00.15 WIB, polisi menangkap pelaku Bintang Simanungkalit dan Rian Simanungkalit saat membawa solar bersubsidi di Jalan Balige, Taput.

"Saat itu, di dalam mobil pikap jenis L300 sudah ada sebanyak 7 jeriken berisikan BBM bio solar, dengan ukuran masing-masing jeriken sebanyak 30 liter," kata Johanson dalam keterangannya, Sabtu (7/10/2023).

Setelah diinterogasi keduanya mengaku melakukan aksinya bersama Halasson Situmeang, sejam berselang Halasson pun ditangkap di Kecamatan Tarutung, Taput.

"Saat ditangkap Halasson Situmeang sedang mengemudikan mobil pikap jenis L300 dengan membawa BBM bio solar di dalam balteng (drum besar) yang sudah dimodifikasi dan berisikan 500 liter solar," kata Johanson

Ketiganya lalu mengatakan bahwa saat beraksi mereka dibantu oleh 2 petugas SPBU Tarabunga Sipoholon, di Taput bernama Irwan Apri Wasinton Sihombing dan Marno Sihombing. Polisi kemudian menangkap petugas SPBU itu di hari yang sama.

"(Jadi) Cara sindikat ini, untuk bisa mendapatkan BBM tersebut dari SPBU, mereka memberikan bonus kepada petugas pengisian di SPBU sebesar Rp 10.000 per jeriken dan Rp 300.000 per balteng," kata Johanson

Para pelaku ternyata sudah menjalankan bisnis haram ini selama setahun. Mereka sengaja membeli jenis BBM bio solar bersubsidi di SPBU lalu menjualnya ke orang lain dengan harga yang lebih mahal.

"Mereka jual kepada (para pengguna) sejumlah alat berat, pengguna minyak industri atau non subsidi, demi untuk mencari keuntungan pribadi," ungkap Johanson

Dalam kasus ini, polisi juga menyita 710 liter BBM jenis bio solar subsidi dan 2 unit mobil mitsubishi L300. Kata Johanson, untuk penyelidikan lebih lanjut kasus ini ditangani Ditreskrimsus Polda Sumut.

https://medan.kompas.com/read/2023/10/07/153454978/polisi-bongkar-sindikat-penyelewengan-bbm-yang-libatkan-petugas-spbu-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com