Salin Artikel

Ma'ruf Amin Ibaratkan Hoaks Seperti Kentut Setan

Apalagi banyak informasi hoax, yang dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab untuk menimbulkan perpecahan.

"Sekarang banyak hoaks, oleh karena itu harus disaring sebelum di sharing, jadi (melihat) berita itu hati-hati," ujar Ma'ruf Amin saat memberi sambutan di acara Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara di Gedung Serbaguna, Deli Serdang, Kamis (19/10/2023).

Ma'ruf Amin lalu menganalogikan hoaks, seperti cerita kentut setan dan persahabatan tiga santri. Kata Ma'ruf Amin, santri-santri ini awalnya selalu kompak dan hidup rukun.

"Kebetulan tiga orang ini adalah anak santri, sering terjadi (saat salat) yang satu jadi imam, yang dua jadi makmum bergantian dan selalu rukun, sehingga setan tidak suka. (Jadi) kalau ada orang rukun, setan tidak suka. Jadi kalau ada orang yang tidak rukun namanya setan, hati hati," ujar Ma'ruf Amin

Kemudian setan mencari cara agar ketiganya bertengkar. Selanjutnya setan tersebut kentut, saat mereka shalat berjemaah.

"Kata si makmum ini imam yang kentut, oleh karena itu besok saya tidak mau jadi makmum. Terus kata si imam ini salah satu makmum saya ini kentut, saya tidak mau punya makmum yang kentut. Akhirnya ketiga orang ini satu sama lain tidak mau percaya, gara gara kentut setan, padahal tidak ada yang kentut," ujarnya

Sambil berseloroh, Ma'ruf menganalogikan bahwa dahsyatnya ketut setan atau hoax, juga bisa membawa kehancuran bangsa.

"Oleh karena itu, hati-hati nanti ada kentut setan, ketut setan ini, ada yang wilayahnya tingkat RT, ada yang tingkat RW, ada setan tingkat lurah. Ada tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Paling bahaya kalau yang kentut setan tingkat nasional, seluruh indonesia akan terjadi kekacauan gara-gara kentut setan, hati- hati. Itu hoaks, hoaks itu sebenarnya kentut setan," tambah Maruf Amin.

Karena itu, Ma'ruf Amin berpesan ke masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi hoax atau narasi, yang bisa menimbulkan perpecahan, apalagi di tahun politik ini.

"Tentu banyak isu hangat yang menjadi perbincangan publik, saya mengingatkan perlunya pendekatan sesuai dengan konteks Indonesia, perbanyak narasi kerukunan, bukan narasi konflik atau permusuhan," tandasnya.

https://medan.kompas.com/read/2023/10/19/165829678/maruf-amin-ibaratkan-hoaks-seperti-kentut-setan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke