Salin Artikel

Anies Silaturahmi dengan Tuan Guru Batak di Simalungun, Doakan Pemilu

Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Ahmad Sabban Rajagukguk mengatakan, Anies diterima di ruang khusus para Tuan Guru se-Sumut yang hadir, untuk bersilaturahmi saling memberi nasihat dan saling mendoakan.

"Kita mendoakan Pemilu ke depan riang dan damai. Anies salah satu putra terbaik yang kita yakini bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini," kata Ahmad Sabban kepada wartawan usai pertemuan.

Anies juga berziarah ke makam Tuan Guru Batak I Serambi Babussalam Simalungun, Al'Arif Billah Billah Syekh Abdurrahman Rajagukguk QS. Di tempat itu, Anies dipakaikan sorban putih. 

Menurut Ahmad Sabban, Anies Rasyid Baswedan terlihat terlihat mirip dengan sosok Pangeran Diponegoro saat mengenakan sorban.

"Beliau (Anies) berkesan. Beliau terkonfirmasi dengan suasana kebatinan, karena saat kita menyorbankan (memakaikan sorban) tiba-tiba menyebut Pangeran Diponegoro," ucap Ahmad Sabban.

"Ada petunjuk, ternyata beliau mirip Diponegoro. Dan ternyata beliau juga pengagum Diponegoro. Ada historis dengan Pangeran Diponegoro," tambanya.

Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar (Amin) maju sebagai Capres dan Cawapres pada kontestasi Pilpres 2024. Pasangan Amin didukung koalisi Perubahan untuk Persatuan mencakup Partai NasDem, PKB, PKS dan Partai Ummat.

Ketua DPD PKS Simalungun, Jumali, menilai kedatangan Anies  cukup membahagiakan pendukungnya terutama yang dari PKS.

"Ini sangat membahagiakan para pendukung Anies, karena bisa melihat dan mengenal lebih dekat calon presiden,” tuturnya.

Jumali juga berharap kedepannya Anies bisa berbincang lebih lama dengan para pendukungnya, khususnya dari PKS Simalungun. 

Sebagaimana diketahui, massa yang memadati lokasi didominasi dari kalangan ibu-ibu dan para anggota partai koalisi.

“Saat ini jadwal beliau cukup padat, mudah-mudahan saat hadir di Simalungun berikutnya, pak Anies bisa berbincang lebih lama dengan pendukungnya, terutama yang dari PKS," sebutnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan bersama istri Fery Farhati Ganis datang dari Kota Pematang Siantar bersilaturahmi menuju Persulukan Serambi Babussalam, Kabupaten Simanjuntak. Rombongan tiba pukul 08.20 WIB 

Sekitar pukul 09.45 WIB, pertemuan dengan para Tuan guru berakhir dan mereka pun berziarah. Anies Baswedan selanjutnya memasuki panggung dan menyapa para pendukungnya.

Pada kesempatan itu, Anies bersama istri Fery Farhati Ganis disematkan pakaian adat khas Simalungun.

"Saya mendapat pakaian adat Simalungun bersama istri. Saya akan bawa, saya akan simpan menjadi kenang-kenangan khusus dari Simalungun untuk perjalanan kami ke depan," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Selama bertemu dengan para Tuan Guru, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat, Anies mengaku mendapat pesan dan nasihat.

"Kita menyaksikan di Simalungun ketenangan antar seluruh umat beragama. Tadi kita silaturahmi dengan semua, dan saya sampaikan adanya rasa keadilan dan kesetaraan membuat persatuan itu hadir. Inilah contoh yang kita bawa," katanya.

Ia optimis masyarakat Indonesia saat ini menginginkan kesetaraan dan keadilan.

"Adanya rasa keadilan, adanya rasa kesetaraan disitu ada rasa kebersamaan. Kami merasa bersyukur bisa melihat langsung, merasakan langsung dan kita sampaikan, kita ingin menghadirkan suasana seperti ini," kata Anies menjelaskan pertemuannya dengan pada Tuan Guru.

https://medan.kompas.com/read/2023/11/03/163133578/anies-silaturahmi-dengan-tuan-guru-batak-di-simalungun-doakan-pemilu

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com