Salin Artikel

Mayat Wanita yang Diangkut Becak Barang di Deliserdang Ditemukan

MEDAN, KOMPAS.com - Mayat wanita yang dibawa menggunakan becak bermotor di Gang Keluarga, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, ditemukan.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan Ajun Komisaris Polisi Zikri Muamar, mengatakan mayat wanita tanpa identitas ini awalnya hendak ditinggal di sebuah rumah.

Namun lantaran ketahuan warga dan diprotes, mayat tersebut dibawa kabur.

"Betul, sempat mau ditinggalkan tapi dibawa kabur kembali. Sekarang sudah berhasil kami temukan mayat tersebut," kata AKP Zikri Muamar dikutip dari Tribu Medan, Sabtu (4/11/2023).

Hingga kini belum diketahui bagaimana wanita tersebut tewas. Sopir dan pria yang sempat mengaku kekasih wanita tersebut pun diketahui apakah diamankan atau tidak.

Zikri hanya menjelaskan, sampai sekarang polisi masih mengumpulkan informasi berkaitan identitas korban serta mencari keluarganya.

Mayat wanita ini pun akan segera diotopsi guna mengetahui penyebab kematiannya.

"Lagi mau diotopsi. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan. Mohon waktu," beber dia.

Sebelumnya, warga Gang Keluarga Ujung, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Deliserdang digemparkan dengan adanya dua pria tak dikenal membawa seorang mayat perempuan ke pemukiman.

Mayat perempuan ini dibawa menggunakan becak barang bermotor oleh dua pria. Salah satu pria mengendarai sepeda motor, satunya lagi mengendarai becak.

Dari rekaman video yang beredar, pria yang membawa sepeda motor mengenakan kaus panjang berwarna hitam, topi, dan masker.

Mayat wanita ini terlihat tergeletak di atas becak ditutup kain hitam.

Kepala Dusun VII A Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Marlina mengatakan, peristiwa berlangsung pada Sabtu (4/11/2023) sekira pukul 11:00 WIB.

Saat itu satu pria mengendarai motor dan satunya membawa becak barang datang ke pemukiman warga dan hendak meletakkan seorang mayat perempuan di sebuah rumah kosong.

Rupanya tetangga sebelah rumah kosong memergoki keduanya sehingga warga menanyakan apa yang hendak mereka letakkan.

Setelah dilihat ke becak, ternyata ada sesosok perempuan tergeletak di atas becak.

"Tiba-tiba seorang pria datang mengendarai sepeda motor dan becak motor ngangkat seorang perempuan mau diletakkan begitu saja di sebuah rumah kosong," kata Marlina, (4/11/2023).

Tak lama setelah ketahuan, warga ramai berdatangan. Namun, satu pria tadi melarikan diri.

Ketika dicek warga, pada wajah wanita tanpa identitas ditemukan sejumlah luka lebam-lebam.

"Waktu dilihat ada bekas luka," ungkap dia.

Menurut informasi yang didapat warga dari salah satu pria yang membawa mayat, wanita ini merupakan pasangannya. Mereka baru selesai dari sebuah kafe.

Namun sayangnya belum dijelaskan secara rinci mengenai ini.

"Pria yang mengendarai sepeda motor, masker katanya dari kafe dan perempuan ini pacarnya."

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Mayat Wanita yang Diangkut Pakai Becak Barang dan Hendak Dibuang di Labuhan Deli Ditemukan Polisi

https://medan.kompas.com/read/2023/11/06/062037878/mayat-wanita-yang-diangkut-becak-barang-di-deliserdang-ditemukan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com