Salin Artikel

Kakak Kelas Penganiaya Siswa MAN 1 Medan Bakal Dikeluarkan dari Sekolah

Sekolah disebut ingin meminta keterangan para terduga pelaku.

"Sudah diproses dengan pemanggilan siswa dan melibatkan orangtua siswa," ujar Reza saat dihubungi Kompas.com, melalui telepon seluler, Senin (27/11/2023).

Namun, Reza masih belum membeberkan jumlah siswa yang terlibat langsung dalam insiden tersebut.

"Hari ini masih ditelusuri siapa saja yang terlibat, dengan meminta informasi dari siswa korban dan dari beberapa siswa yang sudah diketahui (ikut terlibat)," ujarnya.

Disinggung soal, adanya seorang siswa yang telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini, Reza mengaku belum mendapat laporan resmi dari polisi.

Dia memastikan akan memberhentikan siswa yang terbukti menganiaya korban.

"Bagi siswa yang terbukti bersalah di hadapan hukum tentunya sanksinya adalah siswa yang bersangkutan dikembalikan ke orangtua," tandasnya.

Perundungan siswa MAN 1 Medan mendapat sorotan publik setelah viral di media sosial. 

Akun TikTok @anisamwl menceritakan, korban diculik sekelompok pelaku pada Kamis (23/11/2023) pukul 10.00 WIB dan baru dibebaskan pada 17.00 WIB. 

"Para pembully memaksa adik saya untuk makan lumpur, menghisap sandal, makan daun dan ranting. Serta meminum ludah dari para pembully. Miris, tidak sampai disitu adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dibakar tangannya pakai kunci yang sudah dipanasi api. Total pembully ada 20 orang," tulis narasi foto.

Polisi langsung menangkap seorang pelaku berinisial A (14) yang merupakan teman korban.

"Keterangannya pelaku (menjalankan aksinya) bersama tiga teman lainnya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (26/11/2023) malam.


Kata Fathir, pelaku masih menjalani proses pemeriksaan, polisi juga tengah memburu tiga pelaku lainnya.

Dari penyelidikan sementara, peristiwa ini dilatarbelakangi adanya konflik antara dua geng di sekolah yang berbeda.

Kemudian diduga, terjadi aksi saling ejek hingga mengakibatkan peristiwa penganiayaan terhadap MH.

"Jadi ceritanya pelaku dan si korban ini punya kelompok (geng), namanya Parman terus kelompok satunya lagi Wardi. (kelompok ini) berselisih, jadi sebelumnya mereka ada berantem. (Jadi saat kelompok) si Wardi ini lagi sendiri (korban) dipukuli mereka, kelompok perkumpulan (Parman)," ujarnya

Mengenai bentuk dan kronologi penganiayaan Fathir belum merincinya, proses pendalaman masih terus dilakukan.

https://medan.kompas.com/read/2023/11/27/181430578/kakak-kelas-penganiaya-siswa-man-1-medan-bakal-dikeluarkan-dari-sekolah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke