Salin Artikel

Update Longsor dan Banjir di Humbahas: 14 Bangunan Tertimbun, 140 Orang Mengungsi

HUMBANG HASUNDUTAN, KOMPAS.com- Banjir bandang dan longsor yang terjadi di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), pada Jumat (1/12/2023) malam sekitar pukul 21.30 WIB, menyebabkan 12 orang warga dilaporkan hilang.

Selain itu, 14 bangunan yang terdiri dari 12 rumah warga, 1 sekolah, dan 1 hotel tertimbun material lumpur dan batu-batu besar.

"Sebanyak 14 bangunan mengalami kerusakan berat, sementara 11 korban masih belum ditemukan, dan satu orang sudah ditemukan meninggal dunia," ungkap Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Sabtu (2/12/2023).

Dosmar menyampaikan, tim SAR gabungan terus bekerja keras dengan melibatkan alat berat seperti dua unit excavator, satu unit loader, dan satu unit backhoe loader untuk mencari korban yang masih tertimbun.

Lebih dari 100 anggota polisi, 90 personel TNI, serta 4 anggota Basarnas dari Pos Parapat telah dikerahkan ke lokasi kejadian.

"Dan seluruh aparat Pemerintah Kabupaten terlibat dalam upaya penanggulangan bencana, memberikan bantuan lintas sektor di lapangan," kata Dosmar.

Dosmar mengatakan, bagi korban yang selamat, telah disediakan tempat penampungan sementara yang dilengkapi dengan kebutuhan pokok menunggu proses normalisasi dan rehabilitasi selesai.

"Mereka ditampung di dua posko, yakni posko 1 di kantor camat Bakti Raja yang menampung 80 orang dan posko 2 di gedung serbaguna HKBP Simangulampe dengan 60 orang," ujar Dosmar.

Sebelumnya, sebanyak 12 orang warga dinyatakan hilang setelah banjir bandang dan longsor menerjang kawasan pemukiman di Desa Simangulampe Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), pada Jumat (1/12/2023) malam sekitar Pukul 21.30 Wib.

Kepala Kantor Basarnas Medan Budiono mengatakan, sejak mendapatkan laporan tersebut Basarnas Medan langsung mengerahkan Personel dari Pos SAR Parapat Danau Toba menuju lokasi, guna melaksanakan operasi pencarian.

"Banyaknya material batuan yang diakibatkan banjir bandang dan longsor tersebut sehingga benar-benar menyulitkan tim dalam melakukan pencarian, selain menggunakan excavator," ujar Budiono.

Tim juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian di lokasi yang dicurigai posisi keberadaan korban.

"Dan hingga saat ini tim masih berupaya semaksimal mungkin melakukan pencarian dengan harapan seluruh korban secepatnya ditemukan," ucapnya.

Selain itu, untuk memaksimalkan pencarian, Pos SAR Parapat Danau Toba juga mengerahkan satu unit drone yang dilengkapi teknologi pembaca thermal untuk melakukan pencarian melalui udara.

https://medan.kompas.com/read/2023/12/02/184841078/update-longsor-dan-banjir-di-humbahas-14-bangunan-tertimbun-140-orang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke