Salin Artikel

6 Tanjakan Ekstrem di Pulau Sumatera, dari Tanjakan Sitinjau Lauik hingga Tanjakan Tarahan

KOMPAS.com - Beberapa ruas jalan di Pulau Sumatera diketahui memiliki ciri khas tersendiri, seperti adanya tanjakan ekstrem yang menjadi tantangan bagi pengendara yang melintas.

Keberadaan tanjakan ekstrem di Pulau Sumatera sudah banyak dikenal oleh pengendara, terutama bagi mereka yang harus melewatinya setiap hendak bepergian.

Kontur Pulau Sumatera yang berbukit-bukit di beberapa titik membuat kondisi jalan yang menanjak ini tidak bisa dihindari.

Walau begitu, pengendara dapat mempersiapkan diri dan kendaraan sebelum melintas, salah satunya dengan menyimak informasi terkait rute yang akan dilalui.

Berikut adalah beberapa lokasi tanjakan ekstrem di Pulau Sumatera, serta informasi yang perlu diketahui oleh pengemudi.

Tanjakan Sitinjau Lauik adalah sebuah tanjakan ekstrem yang berlokasi di ruas jalan di jalan lintas Sumatera rute Padang-Arosuka-Solok, tepatnya di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.

Nama Sitinjau Lauik disematkan karena dari sejumlah titik, pengendara dapat melihat keindahan laut sepanjang Pantai Barat Padang.

Tanjakan Sitinjau Lauik merupakan tanjakan yang sangat curam dengan kemiringan 45 derajat, dibarengi dengan tikungan berbentuk huruf U, serta jurang menganga di salah satu sisinya.

Pengendara yang melintas baik motor, mobil pribadi, bus, hingga truk harus berhati-hati ketika melewati tanjakan ini.

Hal ini karena kerap terjadi kecelakaan karena kendaraan gagal menanjak atau selip ban, yang menyebabkan kendaraan terjatuh atau bahkan terguling.

Tanjakan Silaiang Kariang adalah sebuah tanjakan ekstrem yang berlokasi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada ruas jalan yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi.

Sebagai salah satu tanjakan legendaris di ranah Minang, Tanjakan Silaiang Kariang diketahui cukup curam dengan ruas jalan yang sempit.

Tidak heran jika hampir setiap hari, ada saja truk yang gagal menanjak di tanjakan ini dan menimbulkan kemacetan.

Sehingga pihak keamanan yang bertugas kemudian menyiapkan alat berat dan alat derek di beberapa titik yang berdekatan untuk mengatasinya.

Kelok Sembilan yang berada di Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat tidak hanya dikenal karena keindahan keloknya, namun juga tanjakan ekstremnya.

Pada beberapa ruas jalan di Kelok Sembilan memang memiliki tanjakan ekstrem, karena berada di ruas jalan sempit yang berbatasan dengan jurang dan diapit oleh dua perbukitan.

Sehingga rute yang melewati kawasan Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau ini menjadi tantangan tersendiri bag pengendara, terutama bus dan truk.

Hal ini membuat pengendara tidak boleh lengah dan ekstra berhati-hati, serta harus mempersiapkan kondisi kendaraan dengan baik sebelum melintasinya.

Tanjakan Batu Jomba adalah sebuah tanjakan ekstrem yang berada di daerah Batu Jomba, Kecamatan sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan,Sumatera Utara.

Lokasi Tanjakan Batu Jomba tepatnya di jalur lintas tengah Sumatera yang menghubungkan Medan dengan Sumatera Barat.

Kondisi jalan yang rusak parah tanpa aspal, dengan tanjakan yang bergelommbang membuat kendaraan kerap kesulitan untuk melewatinya.

Tidak jarang, beberapa mobil pikap bermuatan harus ditarik dengan truk besar agar bisa melewati tanjakan ini.

Sementara beberapa mobil pribadi yang tidak kuat naik juga kerap berhenti di tengah tanjakan,sehingga harus didorong oleh beberapa orang yang berada di lokasi.

Kondisi Tanjakan Batu Jomba ini bahkan sempat viral di sosial media hingga disorot oleh media asing.

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamron menuturkan bahwa saat ini jalan tersebut sudah diperbaiki oleh Balai Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan.

“Sehingga kondisi saat ini pada lokasi jalan tersebut sudah tidak terjadi antrean kendaraan yang melalui jalan tersebut,” kata Imam kepada Kompas.com, Selasa (24/10/2023).

Tanjakan Manula adalah sebuah tanjakan ekstrem yang berlokasi di Jalur Lintas Barat Bengkulu-Lampung, sekitar 370 Km dari Bandar Lampung.

Lokasi Tanjakan Manula yang berada di dekat makam Syekh Manula ini tidak hanya curam, namun berada di dekat jurang dengan kedalaman lebih dari 40 meter.

Kondisi jalan yang cukup ekstrim ini pernah menimbulkan beberapa kecelakaan yang merenggut korban jiwa.

Oleh karena itu, berkembang cerita di masyarakat setempat dan beberapa pengendara yang kerap melintas tentang Tanjakan Manula yang dianggap memiliki kesan angker.

Tanjakan Tarahan adalah sebuah tanjakan ekstrem yang berlokasi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) KM 21 – 22, Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan.

Meskipun memiliki pemandangan yang indah, kondisi Tanjakan Tarahan terbilang ekstrem karena  jalur ini cukup curam dan berkelok.

Tidak heran jika tanjakan ini menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi pengendara truk yang membawa banyak muatan.

Di tanjakan ini juga kerap terjadi kecelakaan, terutama disebabkan karena rem blong atau pengendara yang kurang berhati-hati dan tidak menaati rambu lalu lintas yang telah terpasang.

Sumber:
palembang.tribunnews.com 
m.antaranews.com  
regional.kompas.com  
regional.kompas.com  
regional.kompas.com  
jateng.tribunnews.com  
kompas.com 

https://medan.kompas.com/read/2023/12/19/183344378/6-tanjakan-ekstrem-di-pulau-sumatera-dari-tanjakan-sitinjau-lauik-hingga

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com