Salin Artikel

Pemilik "Doorsmeer" di Deli Serdang Dibunuh 6 Karyawannya yang Sakit Hati

Pria tersebut tewas dibunuh di tempat usahanya, Jalan Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (25/12/2023).

Dibunuh 5 karyawan

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun mengungkapkan, Mahadip dibunuh oleh enam orang karyawannya, salah satunya adalah KZ (23).

Sedangkan empat lainnya masih berusia di bawah umur, yakni MA (17), MR (16), AS (17) dan NH (15). Polisi juga masih mengejar pelaku yang lain yang masih buron berinisial F (16).

Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi rasa sakit hati pelaku kepada korban.

"Para pelaku dendam melihat perlakukan korban yang suka berkata kasar dan tidak menepati janji, untuk memberi pinjaman uang kepada para pelaku," ujar Teddy saat paparan di Mapolrestabes Medan, Kamis (28/12/2023).

Kronologi

Pada Minggu (24/12/2023), pukul 18.00 WIB, para pelaku merencanakan pembunuhan.

Kemudian disepakati waktu menghabisi korban setelah doorsmeer tutup atau Minggu (25/12/2023) pukul 19.00 WIB.

Rencananya mereka akan menyembunyikan alat doorsmeer yang mereka sebut besi aspak.

Aksi ini dilakukan untuk memancing korban datang ke mess, tempat mereka tinggal yang juga berada di doorsmeer.

"Jadi sesuai kebiasaan korban, setiap tutup doorsmeer mencari dan mengemas barang-barang doorsmeer,'' ujar Teddy,

Aksi itu dimotori oleh pelaku AS. Ternyata selain membunuh, mereka juga ingin mengambil mobil dan barang berharga milik korban lainnya.

Teddy mengungkapkan korban dibunuh di mess.

Pelaku KZ dan AS mulanya menyembunyikan besi aspak tersebut ke kamar mereka.

Saat korban berada di kamar pelaku, para pelaku membunuh korban.

"Pada saat itu juga pelaku MAA memiting dan mendorong korban hingga korban jatuh ke atas tempat tidur dan berteriak, pelaku AS kemudian menimpa korban sambil menutup wajah korban menggunakan bantal dan pelaku MR menusukkan pisau ke paha dan punggung korban berulang kali," ujar Teddy.

KZ dan AS memukuli kepala korban dengan besi sampai korban tewas.

Ditemukan istri

Setelah melakukan aksinya, pelaku memeriksa celana korban untuk mencari uang, namun mereka tidak menemukannya.

Tidak berapa lama kemudian istri korban anaknya turun dari lantai dua rumahnya yang berada di doorsmeer untuk mencari korban. Tetapi korban tidak ada di sana.

"Sedangkan para pelaku bersembunyi di balik mobil korban," ujar Teddy.

Pelaku F sudah mematikan listrik agar aksi mereka tak diketahui. Saat sang istri menyalakan listrik, para pelaku kabur.

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan olrh istrinya. Kejadian tersebut dilaporkan ke

Polisi lalu menangkap lima pelaku. MA ditangkap di Pajak Horas, Kota Pematangsiantar, Selasa (26/12/2023), di hari yang sama polisi menangkap KZ dan MR di Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan.

Keesokan harinya polisi menangkap AS di Jalan Kelambir V, Kabupaten Deli Serdang dan NH di Jalan Bromo Kota Medan.

Atas perbuatannya para pelaku disangkakan Pasal 388 KUHPidana dan Pasal 340 KUHPidana. Ancaman maksimal hukuman mati.

https://medan.kompas.com/read/2023/12/28/163217178/pemilik-doorsmeer-di-deli-serdang-dibunuh-6-karyawannya-yang-sakit-hati

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com