Salin Artikel

Soroti Harimau Sumatera Mati di Medan Zoo, Toba Animal Friends Sumatera: Gak Bisa Diharapkan Lagi

KOMPAS.com - Matinya tiga harimau Sumatera di kebun binatang Medan atau Medan Zoo, Sumatera Utara membuat resah komunitas pecinta satwa.

Bahkan dua harimau juga mati dalam tempo kurang dua bulan.

Terakhir, Harimau Sumatera bernama Nurhaliza berusia 9 tahun mati di kandangnya pada 31 Desember 2023.

Pada 6 November 2023 sebelumnya, Harimau Sumatera bernama Erha juga ditemukan mati di kebun binatang tersebut.

Padahal Harimau Sumatera merupakan spesies hewan langka Indonesia yang kondisinya terancam punah.

Founder Toba Animal Friends Sumatra, Anita Panggabean, menilai matinya dua Harimau Sumatera disebabkan tidak telatennya para pengurus Medan Zoo.

Pengurus Medan Zoo juga dianggap tidak memiliki rasa kecintaan terhadap hewan.

Anita menganggap ada atau tidaknya Dirut PUD Pembangunan Pemko Medan, Medan Zoo tetap tidak terawat sebab manajemennya tidak memiliki dasar-dasar tentang rescue hewan.

"Saya sering berkunjung ke Medan Zoo, di sana ada beberapa penjual makanan hewan. Artinya memang Medan Zoo tidak terawat sama sekali," jelasnya, Rabu (10/1/2024).

Menurut dia, tak etis penjual makanan hewan ada di sekitaran Medan Zoo. Sebab hewan-hewan yang dipelihara di sana adalah spesimen yang dilindungi.

"Orang-orang pengurus Medan Zoo ini tidak berkompeten. Ada atau tidaknya Dirut PUD Pembangunan, satwa di sana tetap tidak akan diurus dengan baik," jelasnya.

Minta pemkot lepas Medan Zoo

Menurut Anita, jika Pemkot Medan memang sudah tidak sanggup seharusnya Medan Zoo dilepas saja.

"Gak ada yang bisa diharapkan lagi. Kalau butuh dana, seharusnya pemerintah cepat mengumpulkan komunitas-komunitas pecinta hewan untuk mencari solusi, bukan menunggu investor yang tidak jelas berujung kematian hewan itu," ucapnya.

Menurutnya, komunitas pecinta hewan dipastikan membantu sebab mereka memiliki rasa cinta dan sikap rescue terhadap seluruh hewan.

"Orang-orang pengurus Medan Zoo ini tidak berkompeten. Ada atau tidaknya Dirut PUD Pembangunan, satwa di sana tetap tidak akan diurus dengan baik," jelasnya.

Menurut Anita, jika Pemkot Medan memang sudah tidak sanggup seharusnya Medan Zoo dilepas saja.

"Gak ada yang bisa diharapkan lagi. Kalau butuh dana, seharusnya pemerintah cepat mengumpulkan komunitas-komunitas pecinta hewan untuk mencari solusi, bukan menunggu investor yang tidak jelas berujung kematian hewan itu," ucapnya.

Menurutnya, komunitas pecinta hewan dipastikan membantu sebab mereka memiliki rasa cinta dan sikap rescue terhadap seluruh hewan.

"Ini masalahnya baik Pemkot Medan maupun dokter dan pengurus hewan di Medan Zoo itu tidak peduli. Mereka hanya memikirkan perut mereka masing-masing," jelasnya.

Kata Anita, ada dua solusi untuk mengatasi agar hewan mati tidak terjadi lagi di Medan Zoo.

"Kalau pemerintah dan pengurus satwa tidak bisa mengurus lagi, jadikan aja Medan Zoo tempat rescue center atau serahkan Medan Zoo terhadap pihak swasta yang bisa mengurus hewan di sana," ucapnya.

Namun untuk menyerahkan ke pihak swasta, Pemkot harus jeli menelusuri rekam jejaknya.

"Kalau nunggu Dirut PUD Pembangunan tetap sama saja. Mereka sudah tidak peduli, jadi lebih baik serahkan saja ke pihak swasta atau jadikan Medan Zoo tempat Rescue Center," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo kini menjadi sorotan. Pasalnya, dalam 2 bulan, 1 harimau benggala dan 2 harimau Sumatera mati.

Kondisi tempat yang tidak layak diduga menjadi pemicunya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TEMPO 2 Bulan 2 Harimau Sumatera Mati di Medan Zoo, Begini Kata Founder Toba Animal Friends Sumatra

https://medan.kompas.com/read/2024/01/11/181956578/soroti-harimau-sumatera-mati-di-medan-zoo-toba-animal-friends-sumatera-gak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke