Salin Artikel

TKD Sebut Anies Batal Kampanye di Padangsidimpuan karena Tak Diizinkan Gunakan Heli

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumut Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin), Edy Rahmayadi mengatakan, kampanye batal dilakukan karena Anies tidak dapat izin menggunakan helikopter.

Namun, Edy tak menjelaskan siapa yang tidak mengizinkan penggunaan heli tersebut.

Edy mengatakan, harusnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan berkeliling menemui masyarakat yang ada di Sibolga, Barus, dan Padangsidimpuan.

"Ini informasi terakhir yang harusnya ke Sibolga dari Sibolga ke Barus terus menuju Padangsidimpuan. Namun, batal (di Padangsidimpuan) karena helikopternya tidak diizinkan," kata Edy, Rabu (10/1/2024), dikutip dari Tribun Medan.

Padahal, kata Edy, lokasi kampanye Anies di Padangsidimpuan hanya memungkinkan ditempuh menggunakan helikopter.

Namun, terkendala izin membuat jadwal kampanye Anies berubah dan hanya menemui masyarakat di Sibolga dan langsung kembali ke Jakarta.

"Tidak apa-apa tidak diizinkan, nanti saya lapor ke Padangsidimpuan sana. Ya, kalau tidak di helikopter, ya tidak sampai ke sana," kata Edy.

Sementara, Juru Bicara Timnas AMIN yang juga Ketua DPP Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera I (Aceh, Sumatera Utara) Partai Nasdem, Bakhtiar Ahmad Sibarani mengatakan, sesuai dengan pernyataan Edy, batalnya rencana kunjungan Anies ke Padangsidimpuan, dikarenakan masalah helikopter.

"Sesuai pernyataan Pak Edy, karena masalah izin, atau mungkin karena helikopternya tidak ada. Tapi begitu pun, biarkan masyarakat yang menilai secara langsung," ujar Bakhtiar saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Kamis (11/1/2024).

Mantan Bupati Tapteng ini juga menyampaikan, pembatalan berbagai rencana kunjungan dan kejadian-kejadian saat kunjungan Anies di berbagai daerah, justru menambah simpati masyarakat.

"Dan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus bekerja dan berjuang untuk memenangkan pasangan Amin," ucap Bakhtiar.

Bakhtiar meminta maaf maaf kepada warga Kota Padangsidimpuan dan daerah sekitarnya, atas dibatalkannya rencana kunjungan Anies.

Sementara, Kapolres Padangsidimpuan AKBP Dudung Setyawan mengatakan, pihaknya telah mendapat pemberitahuan terkait batalnya kegiatan Anies di Padangsidimpuan karena tidak dapat pinjaman helikopter.

"Kalau pemberitahuan rencana kegiatannya (Anies) ada kita terima. Kami sudah siapkan juga untuk pengamanan. Pembatalannya juga sudah kita terima dan konfirmasi langsung ke timnya. Kalau alasan mereka batal karena tidak dapat pinjaman helikopter," ujar Dudung.

https://medan.kompas.com/read/2024/01/11/184638378/tkd-sebut-anies-batal-kampanye-di-padangsidimpuan-karena-tak-diizinkan-gunakan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com