Salin Artikel

Terjadi Ledakan di Medan, Hotel dan Sejumlah Bangunan Rusak

Kejadian ini mengakibatkan dua hotel, dua rumah makan, dan satu showroom mobil mengalami kerusakan. 

Seorang saksi mata bernama E Siregar mengatakan, saat kejadian, dia sedang berjaga di sebuah gedung yang jaraknya hanya sekitar 100 meter.

 

Menurutnya, sumber ledakan itu dari Rumah Makan Famili.

 

"Jam 01.30 WIB itu kedengaran suara keras, berisik, seperti suara gas bocor. Kerasnya itu kayak orang bertelepon, pakai speaker pun harus teriak biar bisa terdengar," katanya. 

Saat itu, dia sempat mendekat ke lokasi sumber suara. Namun, kondisinya gelap karena tidak ada penghuni.

 

Dia sempat melihat sekuriti rumah makan tersebut yang panik dan berjalan ke arah belakang gedung. 

 

Siregar bersama warga lainnya sempat menghentikan kendaraan yang hendak melintas di dekat lokasi.

 

Dua mobil yang parkir di hotel tepat di depan rumah makan langsung meninggalkan lokasi.

 

"Ada juga kita suruh mundur atau geser kendaraan yang mau melintas, mendekat atau di sekitar itu, menjaga biar gak terjadi hal tak diinginkan," katanya.

 

Tak berselang lama, terdengar suara ledakan sangat keras dari Rumah Makan Famili.

 

Siregar dan sejumlah orang lainnya ketakutan dan menyelamatkan diri.

 

"Api kayaknya enggak ada, suara keras aja, tapi sempat ada kayak warna merah gitu di dalam rumah makan itu. Sebentar aja, cuma ya itu, pecah kaca di mana-mana," katanya. 

 

Pantauan di lokasi, kerusakan terjadi di Rumah Makan Famili yang diduga menjadi sumber ledakan. Tampak bangunan depan rumah makan tersebut hancur.

 

Begitu juga dengan Hotel Dhaksina yang berada tepat di depan Rumah Makan Famili.

Kaca jendela di lantai bawah hingga lantai tiga pecah.

 

Kerusakan juga terjadi di showroom mobil Cherry, Hotel Sumatera, dan Rumah Makan Ayam Penyet Jakarta yang bersebelahan dengan Rumah Makan Famili.

 

Menurut Hendra, warga Jalan Puri yang tinggal 400 meter dari lokasi kejadian, Rumah Makan Famili sudah tutup beberapa waktu lalu.

 

"Udah kosong ini, tapi enggak tahu sejak kapan. Udah lama," katanya.

 

Saat ini, personel Gegana Brimob Polda Sumut berada di lokasi kejadian.

 

Panit II Mindik Polsek Medan Kota Iptu Bambang Wahid mengatakan, ledakan bermula dari suara gas pada pukul 01.30 WIB. Kemudian berlanjut dengan ledakan pada pukul 02.15 WIB. 

 

Ledakan itu mengakibatkan kerusakan di sejumlah bangunan di sekitar lokasi kejadian.

 

Mengenai korban, pihaknya akan menyampaikan informasi lebih lanjut. Begitu juga dengan penyebab pasti yang masih diselidiki.

https://medan.kompas.com/read/2024/01/15/102758378/terjadi-ledakan-di-medan-hotel-dan-sejumlah-bangunan-rusak

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com