Beredar Rekaman Diduga Forkopimda Batubara Dukung Capres 02, Mahfud: Ada Digital Forensik

MEDAN, KOMPAS.com- Video Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Kabupaten Batubara diduga mendukung Capres no urut 2, Prabowo Subianto menjadi perbincangan. Pasalnya dalam rekaman itu, proses dukungan disebut menggunakan dana desa.

Terkait beredarnya video itu Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan, tugas Bawaslu untuk mengecek kebenaran rekaman tersebut.

"Kayaknya Bawaslu sudah beraksi, itu kan tugasnya Bawaslu," ujar Mahfud saat ditanya wartawan usai mengisi kuliah umum di Universitas HKBP Nommensen, Senin (15/1/2024).

Disinggung adanya beberapa pihak yang menyebut video itu hoaks, Mahfud menjelaskan, pembuktiannya bisa dilakukan menggunakan digital forensik.

"Silahkan karena kan ada digital forensik, apakah itu suara si A Si B itu kalau mau diperiksa," ujarnya.

Kata dia, sejauh ini pembuktian digital forensik telah dilakukan di beberapa instansi untuk mengungkap fakta, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Ini suaranya cocok enggak si A, si B, atau Si C itu kan gampang, diproses korupsi (aja) itu sudah dilakukan digital forensik, (misalnya) ini suaranya siapa. Cocok enggak ini (dengan) suara pak Mahfud, misalnya oh 96 persen sama, oke gitu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, heboh video di media sosial rekaman yang menarasikan Forkopimda, Kabupaten Batubara, berbincang mendukung calon presiden nomor urut 2.

Dilihat dari akun TikTok @nasionalcorruptiuon di rekaman tersebut, ada beberapa pihak yang berbicara.

"Bocor rekaman perbincangan antara Dandim, Bupati, Kapolres, dan Kajari Batubara," tulis narasi video.

Dalam rekaman tersebut terdengar suara laki-laki yang menyebut kepala desa harus menggunakan dana untuk memenangkan calon presiden nomor 02.

Terkait rekaman tersebut Kepala seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi Sumut Yos A Tarigan menyebut rekaman tersebut hoaks.

“Postingan di medsos itu dipastikan hoaks, pimpinan sudah mengklarifikasi hal itu ke pak Kajari (Batubara, Amru Siregar). Yang bersangkutan mengatakan, tidak tahu menahu, tentang rekaman percakapan tersebut," ujar Yos dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/1/2024).