Salin Artikel

Resmikan 2 Ruas Tol di Sumut, Jokowi Yakin Kunjungan ke Danau Toba Bakal Meningkat

Jokowi berharap operasional jalan tol dapat meningkatkan konektifitas dan kecepatan logistik ke Pelabuhan Kuala Tanjung serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. 

Kedua jalan tol yang diresmikan itu merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.

Pembangunan Jalan Tol Tebingtinggi-Indrapura dengan panjang 20,4 kilometer disebut menghabiskan biaya Rp 3,06 triliun.

Sedangkan Jalan Tol Indrapura-Limapuluh dengan panjang ruas 15,6 kilometer dengan menelan biaya Rp 1,67 triliun. 

"Kedua ruas jalan tol ini akan meningkatkan konektifitas kawasan pariwisata di Danau Toba kemudian juga meningkatkan kecepatan logistik ke pelabuhan Kuala Tanjung dan juga yang berkaitan dengan KEK Sei Mangkei. Kita harapkan juga cepat berkembang dan juga akan mempercepat waktu tempuh dari Medan dan sekitarnya menuju Kisaran dan Provinsi Riau," katanya. 

Jokowi yakin dengan pembangunan jalan tol ini akan semakin banyak investasi dan investor yang datang untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada di Sumatera Utara.

Kunjungan wisatawan ke Danau Toba dan sekitarnya juga diharapkan meningkat. 

"Kita harapkan dengan jalan tol ini akan terjadi peningkatan daya saing daerah mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru dan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya," katanya. 

Usai peresmian itu, Jokowi menandatangani prasasti kemudian langsung meninjau Gerbang Tol Limapuluh didampingi Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan lainnya. 

Untuk diketahui, Jalan Tol Indrapura – Kisaran seksi I Indrapura – Lima Puluh (15,6 km) dikerjakan PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya).

Sedangkan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebingtinggi – Parapat seksi I Tebingtinggi – Indrapura (28 km) dikerjakan anak usaha Hutama Karya, PT Hutama Marga Waskita (HMW).


Direktur Utama PT Hutama Marga Waskita, Dindin Solakhuddin mengatakan, pada ruas jalan yang dikerjakan sudah melayani fungsional pada dua kali libur Idul Fitri dan Natal.

Kemudian pada Tahun Baru 2024, telah melayani sekitar 150.000 kendaraan. 

Dengan selesainya ruas ini, lanjut Dindin, diharapkan lebih mampu memberikan manfaat yang lebih ke masyarakat dalam rangka meningkatkan konektiftas dan arus distribusi yang semakin baik.

"Ada satu lagi yang jadi catatan adalah ruas menuju Danau Toba yang menjadi ruas yang harus kami selesaikan dan saat ini masih dalam tahap proses perencanaan desain. mudah-mudahan dapat segera diselesaikan," katanya.

Dijelaskannya, untuk ruas Tol Tebingtinggi - Sinaksak, saat Idul Fitri juga akan ada fungsional untuk melayani arus mudik kurang lebih sekitar 78 kilometer.

"Peresmian kemungkinan akan dilaksanakan secara bersama dengan yang sedang kami kerjakan menuju Raya. Mudah-mudahan di bulan Juli sudah bisa diselesaikan," katanya. 

Dikatakannya, untuk ruas tol Tebingtinggi - Parapat, nantinya akan ada tiga pintu keluar yakni Dolok Merawan, Sinaksak, kemudian di ujung Kota Pematang Siantar, yakni Gerbang Tol Raya.

Saat ini sedang pelaksanaan ruas jalan 10 kilometer terakhir dari Sinaksak ke Raya. Sebagian besar jalan menggunakan lahan PTPN. 

Tol dengan pemandangan Danau Toba

Dindin menambahkan, ruas tol dalam rangka meningkatkan destinasi super prioritas di Danau Toba, yakni ruas Siantar - Parapat sejauh 50 kilometer.

Saat ini dalam program pembangunannya sebagai dukungan konstruksi pemerintah.

Hal tersebut sudah dikonsultasikan dengan Bina Marga untuk dapat direalisasikan pembebasan tanah maupun kegiatan konstruksinya. 

"Secepatnya kami laksanakan di akhir 2024 atau awal tahun 2025. Rencananya dari APBN. Biaya untuk yang 50 km kurang lebih Rp 10 triliun. Tapi memang kondisi ini adalah fase awal jadi memang ada sebagian ujung yang gunakan view Danau Toba untuk dapat dieksplorasi untuk kegiatan pariwisata karena tol ini adalah utamanya menghubungkan destinasi pariwisata super prioritas di Danau Toba," katanya. 

https://medan.kompas.com/read/2024/02/07/121954078/resmikan-2-ruas-tol-di-sumut-jokowi-yakin-kunjungan-ke-danau-toba-bakal

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com