Salin Artikel

Bola Mata Siswa Tertusuk Pensil, Orangtua Sebut Sekolah Lalai

Pihak sekolah berupaya menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. Namun orangtua FS mendesak pihak sekolah untuk bertanggung jawab, karena menilai ada kelalaian di balik insiden ini.

Kecelakaan terjadi pada les ketiga saat jam pelajaran, Kamis, 22 Februari 2024 sekitar pukul 09.45 WIB.

Kepala Sekolah SD Swasta Latihan Yayasan Perguruan HKBP Pematangsiantar, Evelyn Hutagalung mengatakan, saat itu FS bermain dengan temannya J, ketika guru yang mengajar tengah ke toilet.

Menurut Evelyn, J saat itu memegang karet dan pensil, lalu FS meminta J menembakkan pensil ke arahnya.

“Kronologinya ya, ‘coba tembak aku,’ katanya. Lalu pensilnya jatuh ke bawah, ‘coba tembak lagi’ tapi sambil menutup wajahnya pakai buku."

"Namun dikira sudah selesai, pas ditembak, tangannya dibuka, kena lah matanya. Pakai pensil. Jadi begitulah kronologinya,” kata Evelyn, Selasa (27/2/2024)

Saat guru masuk, lanjut dia, siswa langsung mengadukan kejadian itu. Kemudian, sang guru menghampiri FS dan melihat keadaannya.

Namun saat itu, tidak terlihat luka yang parah, sehingga guru meminta FS berhenti mengusap usap matanya.

“Guru mengira nggak sampai ke bola mata. Lalu gurunya kembali mengajar. Pas les sore dia (FS) masih disuruh membaca dan tidak ada keluar air mata. Nah pas pulang baru terasa sakit,” ucap Evelyn.

Evelyn mengatakan, pihak sekolah telah berupaya untuk mempertemukan kedua orangtua siswa.

Namun, Evelyn tidak merinci mengapa pertemuan yang sudah digelar untuk kedua kalinya tidak membuahkan hasil. “Nanti kami akan panggil lagi,”sambung Evelyn.

Sekolah lalai

Ditemui terpisah, Ayah dari FS, Fernando Silalahi, menyesalkan peristiwa itu. Sebab, pihak sekolah tak langsung memberitahu kejadian yang menimpa putra sulungnya itu.

FS hari itu dijemput ibunya dari sekolah pada sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itulah, FS langsung menangis dan mengeluhkan sakit pada mata sebelah kanannya. Fernando pun menyusul datang.

“Setelah aku tiba di sekolah, aku lihat matanya merah, anakku mengeluh sakit, penglihatannya kabur, pening, pucat dan akhirnya kugendong dia,” tutur dia.

“Itulah yang kita sesalkan, kenapa nggak dari pagi dihubungi kami, jadi, kan anakku langsung dapat pertolongan pertama."

"Ini kejadiannya pagi kami tahu siang, itu pun dari anak kami,” sambung Fernando.

Tak lama kemudian FS dibawa orangtuanya ke Klinik Mata terdekat. FS lalu dirujuk ke Klinik Mata di Kota Medan, Sumatera Utara.

Baru pada Sabtu (24/2/2024) pagi, FS menjalani operasi mata. “Kata dokter kornea matanya kena. Dalam foto terlihat hitam. Jadi dioperasi, minggu depan harus check up lagi."

"Kalau tahun depan kata dokter harus dioperasi lagi. Jadi sekarang anak saya masih pemulihan pakai kaca mata pelindung."

"Syukurlah masih bisa melihat. Ini dia belum sekolah,” ucap sang ayah.

Fernando mengaku telah berkomunikasi dengan orangtua dari J, dan akhirnya mau bertanggung jawab untuk membantu biaya pengobatan FS, semampunya.

Peristiwa ini, kata dia, masih dalam ruang lingkup sekolah bukan dalam teritori rumah tangga. Maka, dia menilai pihak sekolah lalai, dan berharap peristiwa serupa tidak terulang.

Hingga berita ini dimuat, Kabid PAUD dan Pendidikan Dasar Disdik Kota Pematangsiantar, Simon Tarigan belum menjawab permohonan wawancara yang disampaikan Kompas.com.

https://medan.kompas.com/read/2024/02/27/185809878/bola-mata-siswa-tertusuk-pensil-orangtua-sebut-sekolah-lalai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke