Salin Artikel

Sebuah Sekolah Swasta di Medan Tembok Akses Jalan Warga, Picu Polemik

Kondisi ini menyebabkan keresahan warga, sebab jalan tersebut merupakan jalur alternatif yang kerap digunakan warga selama lebih dari 27 tahun.

Pantauan Kompas.com padaSenin (4/3/2023), akses jalan yang ditutup sebelumnya bernama Gang Abadi.

Panjang jalan tersebut sekitar 100 meter dan lebar dua meter. Jalan tersebut berada di antara dua gedung sekolah Global Prima.

Sementara bagi warga Lingkungan 1 jalur tersebut dipakai untuk akses ke Jalan Brigjen Katamso, yang merupakan jalan protokol.

Terkait polemik ini, Pemerintah Kota Medan memediasi warga dan pihak sekolah di kantor Lurah Sei Mati.

Melindungi siswa

Humas Yayasan Prima Medan -yang mewakili Global Prima National Plus School, Devi Marlin mengatakan alasan penembokan adalah demi melindungi siswa.

Menurut Devi, diduga banyak aksi kejahatan di gang tersebut. Pihak sekolah juga kerap kemalingan.

Bahkan, kata Devi, dari gang tersebut pernah ada mayat anak dibuang ke sekolah.

"Kami itu menjaga anak-anak kami, anak-anak kami itu aset dari kami, jadi kami itu menjaga anak anak, supaya tidak (terjadi apa-apa), kadang-kadang anak (siswa) dipanggil orang tidak dikenal dari belakang (gang)," ujar Devi di Kantor Lurah Sei Mati.

"Lalu, kejadian kemalingan, kita sering kemalingan, selain itu pernah jenazah anak anak di buang ke sekolah kami, jadi kami merasa tidak nyaman anak anak juga tidak nyaman," tambah dia.

Devi juga mengatakan, pihak sekolah sama sekali tidak ingin menguasai jalan tersebut. Menurut dia dasar dilakukan penutupan adalah Pasal 49, ayat 1 UU KUHpidana tentang pembelaan terpaksa (noodweer).

"Disebutkan, barang siapa terpaksa melakukan perbuatan untuk pembelaan, karena ada serangan atau ancaman serangan, ketika itu yang melawan hukum, terhadap diri sendiri maupun orang lain, terhadap kehormatan kesusilaan, terhadap orang lain, terhadap kehormatan kesusilaan atau harta benda sendiri, maupun orang lain, tidak dipidana, itu dasar kami," ujar dia.

Sementara itu Kepala Sekolah SMA Global Prima, Indra mengaku tidak mengetahui secara pasti soal status kepemilikan tanah di gang tersebut.

"Kalau statusnya, saya kurang tahu milik siapa. Jadi saya tidak bisa jawab, pastinya tapi yang jelas itu, kalau sudah gang ada namanya ya jalan, Pemkot lah mungkin. Saya kurang tahu, apakah itu milik pribadi karena legalitasnya nggak ada di kita," ujar dia.

Kala ditanya apakah pihak sekolah mengajukan izin atau membeli aset jalan dari Pemkot Medan, dia mengaku semua masih dalam proses koordinasi dengan Pemkot Medan.

Namun dia tidak memberikan detail dari koordinasi yang dimaksud. "Sejauh ini masih dalam proses," ujar dia.

Jalan umum aset Pemkot Medan

Sementara itu, Kepala Lingkungan 1, Kelurahan Sei Mati, Dedy Ichtisan mengatakan berdasarkan keterangan warga Gang Abadi merupakan aset Pemkot Medan.

"Setahu kami dari awal-awal, dari saya di sana masyarakat ya, itu sekarang udah gang (milik) Pemkot Medan dan sudah jadi fasilitas umum," ujar dia di Kantor Lurah Sei Mati.

Kata Dedy berdasarkan hasil mediasi, Pemkot Medan akan merobohkan tembok yang dibangun sekolah Prima Global dalam waktu dekat.

Namun terlebih dahulu pihak kelurahan akan menyurati sekolah Global Prima.

"Kami dari kelurahan dan pihak kecamatan akan membuat surat akan menyampaikan ke pihak terkait, karena pihak Global juga belum ada jawaban kapan merobuhkan tembok itu, jadi akan dirobohkan," ujar dia

"Jadi masyarakat juga kan (minta tembok) itu harus dirobohkan, karena berdirinya juga nggak ada musyawarah, tidak ada kejelasan atau bukti-bukti surat," tambah Dedy.

Kata Dedy awalnya pihaknya sama sekali tidak mengetahui pembangunan tembok tersebut.

Saat menerima aduan warga, dia langsung meminta agar pembangunan dihentikan, namun tidak ditanggapi pihak sekolah.

Sementara itu salah seorang warga bernama Salim mengatakan meski ada akses jalan lain di Lingkungan 1, namun keberadaan Gang Abadi begitu penting bagi warga di sana.

Pasalnya, hanya dari jalan tersebut akses mobil bisa melewati lingkungan padat penduduk tersebut.

“Maaf-maaf nya ya, kalau ada yang sakit atau kebakaran, hanya gang ini yang bisa masuk ambulans atau mobil kebakaran,” ujar Salim.

https://medan.kompas.com/read/2024/03/05/050154678/sebuah-sekolah-swasta-di-medan-tembok-akses-jalan-warga-picu-polemik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke