Salin Artikel

Serang Sopir dengan Batu dan Senapan, Ketua dan Sekjen Ormas di Medan Ditangkap

Penganiayaan itu dilakukan menggunakan senapan angin dan batu.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Medan Kombes Pol Teddy Jhon Marbun mengatakan, pelaku berinisial DS (50) merupakan ketua salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) di Pancur Batu, ASG selaku sekretaris jenderal ormas, EG (27), BST (24) dan MS (40). Ketiga orang terakhir adalah anggota ormas yang diketuai DS.

Penganiayaan ini bermula dari perselisihan dua ormas di Pancur Batu pada Februari 2024. 

"Mulanya anaknya Ketua PAC (IPK) ini lewat di depan Jalan Jamin Ginting. Pada saat melewati (jalan itu) ada sekelompok ormas PKN. Saat melewati, ada bahasa seolah-olah diantara salah satu massa PKN, mengolok-olok ketua (PAC IPK Pancur Batu)," ujar Teddy di Mapolrestabes Medan, Selasa (5/3/2024).

Selanjutnya anak dari ketua dari salah satu ormas mendatangi kelompok ormas lainnya.

Para pelaku lalu penyerang sopir truk PT Key-key dua kali pada Jumat (1/3/2024).

Diketahui PT Key-key merupakan milik keluarga ketua ormas yang terlibat perselisihan ini.

Teddy mengatakan penyerangan pertama, terjadi pada Jumat (1/3/2024) dini hari.

Saat itu, truk pengangkut tanah yang dikendarai Ivan Sanchez diberhentikan pelaku di Jalan Jamin Ginting, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu.

"Para pelaku langsung melakukan perusakan terhadap truk dengan cara melempari menggunakan batu, kemudian ada juga pelaku yang menembak dengan senapan angin sehingga mengakibatkan korban mengalami luka tembak pada bagian samping pelipis kiri," ujar Teddy.

Setelah itu korban melarikan diri menggunakan truknya.

Kemudian perusakan truk PT Key-key kedua dilakukan pada hari sama, sekitar 06.00 WIB. Sopirnya saat itu bernama Simon Tarigan.

Tidak jauh berbeda dengan penyerangan pertama, truk Simon juga diberhentikan di Jalan Jamin Ginting.

Selain melempari truk menggunakan batu, mereka juga menembaki dengan senapan.

"Akibatnya korban mengalami luka di bagian kepala sebelah kanan, akibat terkena lemparan batu dan truk mengalami kerusakan pecah kaca dan penyok," ujar Teddy.


Selanjutnya kedua korban melaporkan peristiwa ini ke Polsek Pancur Batu. Dari berbagai penyelidikan akhirnya, polisi menangkap kelima pelaku, Selasa (5/3/2024).

Mereka diciduk saat sedang berada di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kota Medan. Sejumlah barang bukti pun turut diamankan dari tangan pelaku.

"Mulai dari dua unit senapan angin, tiga bilah klewang, sebilah pisau, dua bilah keris, sebuah mercon, satu jaket anti peluru dan 90 buah anak panah terbuat dari besi," ujarnya.

Dalam kasus ini, DS berperan mengumpulkan anggota ormas, lalu mempersiapkan senjata tajam untuk menyerang korban.

Pelaku ASG perannya membawa samurai, memberhentikan truk dan mengancam sopir.

Pelaku EG membawa senapan angin dan melakukan penembakan terhadap sopir.

Pelaku BST membawa keris di pinggang dan mengancam sopir dengan senjata tajam. Kemudian pelaku MS perannya membawa kelewang lalu melempari truk menggunakan batu.

Polisi kini masih memburu pelaku lainnya.

Teddy menegaskan, tidak ada membeda-bedakan penangkapan antara satu ormas dengan ormas lainnya. Bila terbukti bersalah, polisi akan meringkusnya.

"Kita tidak melihat (siapa) ormasnya? Siapa pun pelaku yang berbuat kejahatan apakah dari ormas a ormas b (akan ditangkap), yang pasti (dalam kasus ini) ada korban, ada yang melapor," tandasnya.

https://medan.kompas.com/read/2024/03/05/200105678/serang-sopir-dengan-batu-dan-senapan-ketua-dan-sekjen-ormas-di-medan-ditangkap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke