Salin Artikel

Halangi Jalan Warga di Medan, Tembok yang Dibangun Sekolah Swasta Dihancurkan

Pantauan Kompas.com, Jumat (8/3/2024), tampak warga mulai lalu lalang di jalan sepanjang sekitar 100 meter tersebut.

Jalan tersebut berada di antara dua gedung Global Prima National Plus School. Namun masih terlihat juga material bekas tembok yang dihancurkan pihak sekolah.

Sekolah itu membangun tembok di lokasi tersebut pada Kamis (29/2/2024).

Kepala Lingkungan 1 Dedy Ichtisan mengatakan perobohan tembok dilakukan sekitar 20.00 WIB dengan disaksikan Perwakilan Kelurahan Sei Mati dan Pemerintah Kota Medan.

"Dari pihak sekolah yang menghancurkan," ujarnya.

Proses penghancuran tembok ini dilakukan setelah dilakukan mediasi pada Senin (4/3/2024).

Perwakilan Kelurahan Sei Mati dan Kecamatan Medan Maimun meminta sekolah untuk segera menghancurkan tembok tersebut.

Disinggung adakah perjanjian tertulis antara Pemkot Medan dan pihak sekolah agar tidak membagun tembok lagi, sejauh ini kata Dedy belum dilakukan.

"Namun kalau mereka bangun lagi (tembok) saya akan laporkan kembali ke pimpinan saya, agar ditindaklanjuti,'' katanya.

Sementara itu, Idar warga di Kelurahan Lingkungan 1 berharap agar pihak sekolah tidak semena mena lagi menembok akses Gang Abadi.

"Kepada sekolah Global ini, mudah-mudahan dengan warga belakang, lebih fair. Jangan ada macam-macam lagi (menembok jalan)," harapnya.


Dia juga meminta pihak sekolah segera membersihkan material bangunan bekas tembok yang masih berada di pinggir jalan.

"Harapan kami setelah membongkar (tembok) bersihkanlah, ini kan masih ada materialnya. Harapan kami (bagian) di depan (gang) itu jangan dihalangi, kami jangan ditutup, tutup ada mobil di situ, kami susah masuk gangnya kan," tandas Idar

Sementara itu Humas Humas Yayasan Prima Medan yang mewakili Global Prima National Plus School, Devi Marlin saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban.

Sebelumnya Devi mengatakan alasan penembokan adalah demi melindungi siswa.

Menurutnya diduga banyak aksi kejahatan di gang tersebut. Pihak sekolah juga kerap kemalingan. Bahkan, kata Devi, dari gang tersebut pernah ada mayat anak dibuang ke sekolah.

"Kami itu menjaga anak-anak kami, anak-anak kami itu aset dari kami, jadi kami itu menjaga anak anak, supaya tidak (terjadi apa-apa), kadang-kadang anak (siswa) dipanggil orang tidak dikenal dari belakang (gang)," ujar Devi di Kantor Lurah Sei Mati, Senin (4/3/2024)

"Lalu, kejadian kemalingan, kita sering kemalingan, selain itu pernah jenazah anak anak di buang ke sekolah kami, jadi kami merasa tidak nyaman anak anak juga tidak nyaman," tambah dia.

Langkah Global Prima ini lalu ditentang warga sebab sudah lebih dari 27 tahun jalan tersebut menjadi akses jalan warga.

Salah seorang warga bernama Salim mengatakan meski ada akses jalan lain di Lingkungan 1, namun keberadaan Gang Abadi begitu penting bagi warga di sana.

Pasalnya, hanya dari jalan tersebut akses mobil bisa melewati lingkungan padat penduduk tersebut.

“Maaf-maaf nya ya, kalau ada yang sakit atau kebakaran, hanya gang ini yang bisa masuk ambulans atau mobil kebakaran,” ujar Salim.

https://medan.kompas.com/read/2024/03/08/131129478/halangi-jalan-warga-di-medan-tembok-yang-dibangun-sekolah-swasta-dihancurkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke