Salin Artikel

2 Bulan Tinggal di Pulau Tak Berpenghuni, Nasib 157 Pengungsi Rohinya Belum Jelas

Tercatat sudah dua bulan lebih mereka tinggal di sana, setelah kapal yang mereka tumpangi menepi di Pulau Mercusuar, pada Sabtu (30/12/2023).

Lalu bagaimana nasib mereka sekarang ? mengingat sebelumnya pemerintah kabupaten Deli Serdang hanya mengizinkan mereka menetap di sana Minggu (14/1/2024).

Bupati Deli Serdang, Ali Yusuf mengatakan sampai saat ini masih mencari lokasi untuk memindahkan pengungsi Rohingya.

Disinggung kriteria tempat yang layak bagi pengungsi, Ali Yusuf tidak membeberkan. Kata dia, wewenang tempat ditentukan dari Kementerian Hukum dan HAM.

"Kriteria itu ada di Kementerian Hukum dan HAM, mereka juga memberikan masukan kepada kita bagaimana (pengungsiannya) mereka, itu tidak boleh disamakan dengan masyarakat di sekelilingnya, jadi sampai sekarang masih dicari, mudah-mudahan segera dapat," ujarnya.

Meskipun begitu, sampai saat ini Bupati Deli Serdang terus berkoordinasi dengan UNHCR memfasilitasi kehidupan Rohingya di sana.

Terlebih saat ini bulan Ramadhan, pemerintah menyediakan berbagai jenis makanan selama Ramadhan.

"Tetap mereka ditanggungjawabi, apalagi puasa seperti ini," ujarnya.


Sebelumnya diberitakan, Pangdam 1 Bukit Barisan, Mayjen Mochammad Hasan mengatakan, para pengungsi ini berangkat dari Bangladesh dan tiba di Desa Karang Gading, Sabtu (30/11/2023).

Kata Hasan, kedatangan pengungsi ini menggunakan cara baru.

Pasalnya, para pengungsi Rohingya sempat ditolak saat memasuki perairan Provinsi Aceh.

Dia menyarankan agar pengamanan di pantai timur Sumut diperketat untuk menekan kedatangan pengungsi Rohingya.

"Ini sudah menjadi pola baru, mereka yang selama ini masuk ke Aceh atau ke Sabang, sekarang sudah mulai masuk ke wilayah kami pantai timur, Sumut," ungkap Hasan.

Sementara itu di lain pihak, Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Karang Gading, Ponimin berharap, para pengungsi Rohingya segera direlokasi.

Sudah banyak warga yang menyampaikan keluh kesah kepada pihak desa.

"Diminta disegerakan di relokasi di tempat lain, yang lebih layak. Kita juga mengantisipasi kemauan masyarakat kalau semakin lama nanti ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti awal masyarakat berkeinginan secepat mungkin dari tempat pengungsi pertama datang," ujarnya saat diwawancarai di kantornya, Rabu (17/1/2024).

https://medan.kompas.com/read/2024/03/14/175011478/2-bulan-tinggal-di-pulau-tak-berpenghuni-nasib-157-pengungsi-rohinya-belum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke