Salin Artikel

Klarifikasi Polisi Terkait Video Kakek Meninggal Usai Diadang Masuk Masjid Saat Kunker Jokowi

Sebelumnya, beredar di media sosial X video bernarasi seorang kakek yang belakangan diketahui bernama Mahran, meninggal usai dilarang masuk ke dalam masjid oleh petugas keamanan.

Dari narasi yang beredar, disebutkan Mahran meninggal karena diadang masuk ke masjid saat Jokowi akan shalat di masjid tersebut.

Dari video singkat yang beredar, pria berkopiah putih itu yang datang ke arah gerbang masjid.

Berjalan sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah gerbang masjid, seorang wanita mengenakan pakaian batik langsung mengadang Mahran.

Dia diarahkan ke arah sisi kiri. Namun, saat dua anggota polisi dan TNI menghampirinya, tiba-tiba Mahran terjatuh. Usai insiden itu, Mahran dikabarkan meninggal dunia.

Parlando menyebut peristiwa itu terjadi saat Jokowi hendak shalat Jumat di Masjid Agung Rantauprapat.

Saat itu, aparat keamanan sudah memberitahu ke Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) maupun khatib, bahwa Jokowi akan shalat di masjid tersebut.

Maka pihak keamanan meminta meminimalisasi jemaah agar tidak membeludak.

Namun, saat itu korban datang bersamaan dengan rombongan Presiden, sehingga pihak keamanan mencegahnya masuk. Namun, Marhan tiba-tiba terjatuh.

Parlono mengatakan, marhan terjatuh bukan karena didorong ataupun mendapat tindakan kekerasan dari aparat.

Usai terjatuh, Marhan dibopong dan dibawa ke rumah sakit. Namun, tak lama Mahran dinyatakan meninggal dunia.

"Tidak ada tindakan kekerasan karena masjid sudah penuh dan korban datangnya bersamaan dia menyeberang, makanya diadang pakai tangan," kata Parlando.

Dari hasil pemeriksaan medis, Marhan diduga meninggal dunia akibat serangan jantung. Hal ini juga diperkuat dengan riwayat kesehatan Marhan.

Sebelum berhasil mendekat ke depan pintu masjid, Marhan diduga sudah berdesakan dengan warga.

"Keterangan dokter, diduga serangan jantung karena memang punya riwayat. Kumatnya bukan tiba-tiba sepertinya, tapi karena dia mungkin sudah berdesakan dengan masyarakat karena padat," katanya.

Senada, Asintel Paspampres Kolonel Kav Herman Taryaman membantah bahwa yang melakukan pengadangan adalah Paspampres.

"Tidak benar adanya. Almarhum meninggal dunia disebabkan karena saat menuju masjid Agung Rantauprapat Labuhanbatu dihalang-halangi anggota Paspampres," katanya, Senin, (18/3/2024).

Herman mengatakan, seperti yang terlihat di video, yang mengadang Mahran menuju Mesjid Agung adalah seorang perempuan. Sedangkan saat itu tidak ada Paspampres pria yang bertugas.

"Saat itu yang bertugas semuanya prajurit Paspampres laki-laki," katanya.

Dia menyebut, anggota Paspampres dalam tugasnya, melekat dengan obyek VVIP, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.

"Sehingga apa yang sudah terberitakan saat ini melalui media sosial (medsos) bahwa yang menghalangi Bapak Marhan Harahap untuk melaksanakan shalat di Mesjid Agung Rantauprapat Labuhanbatu itu anggota Paspampres adalah tidak benar," katanya.

Pihak Paspampres turut berbela sungkawa dan prihatin atas meninggalnya Marhan.

Pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana juga turut berbela sungkawa atas kejadian itu.

"Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi saat kunjungan kerja ke Labuhanbatu, Sumatera Utara, serta menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Alm Bp Marhan Harahap," kata Ari, Selasa (19/3/2024).

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Seorang Kakek di Labuhanbatu Tewas Usai Dilarang Masuk Masjid saat Jokowi Salat, Ini Kata Polisi

https://medan.kompas.com/read/2024/03/19/212937878/klarifikasi-polisi-terkait-video-kakek-meninggal-usai-diadang-masuk-masjid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke