Salin Artikel

Kepsek Diduga Aniaya Siswa SMK Nias hingga Tewas karena Tak Mau Angkat Genset

Ayah YN, Sekhezatulo Nduru (40), mengatakan, penganiayaan itu dilakukan saat YN dan beberapa temannya dihukum oleh SZ.

Hukuman diberikan karena saat praktik kerja lapangan (PKL) di Kantor Camat Siduaori, YN dan beberapa siswa lainnya menolak permintaan seorang pegawai untuk mengangkat genset ke mobil.

Pegawai tersebut kemudian memberitahukan hal itu ke SZ. 

Pada Sabtu (23/3/2024). YN bersama tujuh siswa lainnya yang PKL di kantor kecamatan, dikumpulkan oleh SZ. Di sanalah dugaan penganiayaan itu terjadi.

"Diduga mereka dipukul karena tidak mau angkat genset untuk dipindahkan ke mobil," kata Sekhezatulo kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (17/4/2024).

Secara terpisah, Kasi Humas Polres Nias Selatan, Bripka Dian Octo Tobing, membenarkan pihaknya telah nemerima laporan polisi pada 11 April 2024 sesuai dengan bukti laporan polisi No : STTLP / B / 50 / IV /2024 / SPKT / Polres Nias Selatan.

"Benar, telah ada pelaporan dari keluarga yang diterima pada minggu lalu," kata Dian saat dihubungi Kompas.com.

Dian mengatakan, pihaknya masih menyelidiki laporan ini.

Rencanya, Kamis (18/4/2024), Tim forensik Polda Sumut akan tiba di Gunungsitoli untuk mengotopsi jenazah YN.

Sementara, SZ saat dihubungi tidak berkomentar banyak. Dia menyerahkan kasus tersebut untuk diproses hukum.

"Kalau memang itu benar, biarlah proses hukum yang berjalan," ujar Safrin saat dihubungi Tribun Medan.

Sebelumnya diberitakan, YN (17), pelajar SMK Negeri 1 Siduaori, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, tewas diduga dianiaya kepala sekolahnya, SZ (37).

Korban diduga dipukul di bagian kening sebanyak lima kali oleh SZ. Usai dipukul, korban mengalami pusing di hari yang sama.

YN sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Berdasarkan keterangan dokter, korban mengalami luka bekas pukulan di bagian kening sehingga membuat salah satu saraf tidak berfungsi.

Keadaan ini membuat kondisi korban semakin parah hingga akhirnya meninggal pada 15 April.

https://medan.kompas.com/read/2024/04/18/123103478/kepsek-diduga-aniaya-siswa-smk-nias-hingga-tewas-karena-tak-mau-angkat-genset

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke