Salin Artikel

Razia Juru Parkir Liar di 12 Ruas Jalan di Medan, 10 Orang Ditangkap

Langkah ini dilakukan untuk mendukung kebijakan pembayaran retribusi parkir menggunakan sistem elektronik parking (e-parking) yang diberlakukan sejak Selasa (2/4/2024).

Selain itu, razia juga dilakukan untuk memberantas aksi pungutan liar, di mana tukang parkir kerap memungut uang parkir.

Koordinator Lapangan E Parkir, Dinas Perhubungan Medan, Y Lasse mengatakan, razia dilakukan bersama Polrestabes Medan di seputaran Jalan Iskandar Muda, Wahid Hasyim, dan Abdullah Lubis.

Juga di ruas Gajah Mada, Sei Batang Hari, M.T. Haryono, Asia, Sutrisno, Thamrin, Kapten Jumhana, Sutomo, dan Sumatera.

"(Dari razia) tim menjaring 10 juru parkir liar. Para juru parkir ini memungut parkir secara tunai atau tidak menggunakan alat pembayaran secara elektronik," ujar Lasse dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/4/2024).

Kata Lasse, tidak hanya razia, timnya juga gencar melakukan pengawasan di lokasi-lokasi parkir elektronik, guna memastikan pembayaran dilakukan secara non tunai.

“Kami lakukan pemeriksaan apakah juru parkir di parkir elektronik mempunyai peralatan pembayaran elektronik yang baik, serta hanya menerima pembayaran secara non tunai."

"Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembayaran parkir secara tunai,” ungkap dia.

Lasse menerangkan, penertiban ini akan terus berlanjut agar kebijakan Pemerintah Kota Medan menggratiskan parkir di lokasi-lokasi konvensional, dan pemberlakukan parkir elektronik berjalan dengan baik.

Sebelumnya kebijakan ini disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Medan, Iswar Lubis.

Dia menyebut sejak Selasa (2/4/2024) Pemkot Medan menggratiskan biaya parkir di seluruh lokasi yang tidak menerapkan pembayaran menggunakan sistem e-parking.

Iswar Lubis juga mengatakan, bersamaan dengan kebijakan ini, pihaknya juga menarik Surat Perintah Tugas (SPT) Pengawas di lokasi parkir konvensional.

“(Jadi) jika ada pengutipan parkir di lokasi parkir konvensional atau yang bukan e-parking, maka itu praktik pungli."

"Jika ada yang mengaku juru parkir dengan menggunakan badge di lokasi-lokasi parkir konvensional, itu juru parkir liar," ujar Iswar di Lapangan Ahmad Yani Medan.

Menurut dia, kebijakan ini diterapkan lantaran tidak sepenuhnya penghasilan parkir konvensional masuk ke pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan.

Namun pasca kebijakan ini timbul gejolak sosial, muncul video viral warga berkelahi dengan juru parkir liar maupun yang memungut retribusi parkir secara konvensional.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution sempat angkat bicara terkait insiden ini. Menurut dia, keributan yang terjadi berkaitan dengan proses sosialisasi kebijakan tersebut yang belum maksimal.

"Iya memang itu tadi saya bilang, semuanya kebijakan yang kita ambil ini perlu sosialisasi yang lebih masuk lagi, bukan kita diami,"ujar Bobby kepada wartawan di Masjid Raya Medan, Minggu (7/4/2024).

Namun dia menegaskan pihaknya akan mengambil tindakan bila masih ada juru parkir liar, atau pun ada juru parkir yang memungut retribusi parkir secara cash.

"Timnya sudah ada kerjasama dengan kepolisian kejaksaan dan TNI, karena para juru parkir yang masih aktif meminta hari ini, mungkin nanti akan ada pasal-pasal (yang menjerat)," ungkap dia.

https://medan.kompas.com/read/2024/04/18/130006878/razia-juru-parkir-liar-di-12-ruas-jalan-di-medan-10-orang-ditangkap

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com