Salin Artikel

Tangis Haru Kepala Sekolah, Alan Walker Datangi Al Azhar Medan

MEDAN, KOMPAS.com - Kepala SMA Al Azhar Medan, Agustono, masih tidak menyangka, produser musik sekaligus Disk Jockey (DJ) dunia, Alan Walker menyambangi Al Azhar, Selasa (28/5/2024).

Spesialnya lagi, Alan datang atas keinginan sendiri, bukan karena undangan dari Al Azhar. Alan pun rela menempuh 28 jam perjalanan dari New York ke Kota Medan.

"Jadi bukan kami mengundang, tapi beliau datang untuk mengunjungi kami dan kalau kita mengundang nggak sanggup kita (bayarnya)," ujar Agustono saat diwawancarai Kompas.com di SMA Al Azhar, Rabu (29/5/2024).

Agustono menjelaskan, sebenarnya Alan ingin datang ke Al Azhar tahun 2023. Kala itu, guru seni musik mereka, Triadinata, merekam aktivitas kegiatan bermusik siswanya saat mengajar dan mengunggahnya ke media sosial.

Kala itu kebetulan lagu yang dinyanyikan, ciptaan Alan Walker.

"Jadi Triadinata ini mengajarkan lagu untuk anak-anak di sekolah dengan berbagai alat musik, kemudian di-upload medsos sampailah ke Alan Walker. Alan walker merespons dan sebagainya, dengan pembelajaran musik yang menyenangkan itu," ungkap Agustono.

Selanjutnya terjalin komunikasi antara Triadinata dan Alan. Bahkan Alan sempat mengundang Triadanita ke konsernya di Prancis. Namun karena ada hal tertentu, Triadinata batal hadir ke sana.

"Akhirnya Allah menentukan rezeki (Triadinata dan sekolah Al Azhar) Alan Walker langsung ke Al Azhar untuk melihat langsung proses pembelajaran (sekolah kami) begitu awal mulanya mengapa Alan Walker datang ke sini," ujar Agustono.

Spontan, kehadiran Alan Walker menyedot perhatian siswa dan guru-guru di sana, dari siswa SD hingga SMA Al Azhar mengerumuni Alan Walker. Dari pukul 10.00 hingga 12.00, para siswa berebut berswafoto atau meminta tanda tangan.

Saat menyaksikan Alan Walker di sekolahnya, Agustono masih tidak percaya. Dia sempat menangis terharu, karena sistem konsep pembelajaran yang diterapkan di sekolahnya diapresiasi tokoh musik dunia seperti Alan Walker.

"Memang saya sangat terharu, sampai meneteskan air mata gitu saya karena kita bahagia lah, dia datang ke Medan hanya ingin melihat kami, coba bayangkan lah," ungkapnya

Agustono menjelaskan, memang di mata pelajaran musik, Triadinata mampu menjalankan arahan sekolah bagaimana mengemas pembelajaran dengan baik dan menyenangkan.

Kata dia, jauh sebelum diapresiasi Alan Walker tahun 2019, sekolahnya juga sempat viral. Yakni saat video Triadinata dan murid membawakan lagi Kodaline berjudul 'All I Want' dan viral di media sosial.

Bahkan kala itu Kodaline me-repost postingan instagram Triadinata dan muridnya saat menyanyikan All I Want.

"Bukan hari ini aja booming, waktu (murid dan guru nyanyi) lagu Kodaline juga viral, cuma saat itu nggak sempat (ke sini). Triadinata dan siswa cuma diundang gitu lah cuma di konser Kodaline di Jakarta. Dikasih tiket konser gitu gratis," ujarnya.

Agustono merasa bangga dan bersyukur Alan Walker mau datang ke SMA Al Azhar. Ini semua berkat dedikasi para guru yang mengajar dengan tulus.

"Jadi kami merasa bersyukur banyak orang gak paham istilahnya kami disebut kami membayar, tidak. Ini semua karena guru (Triadinata) yang kita bantu, kita bimbing, kita poles kita arahkan, dan dia memang guru yang cerdas, guru yang mengajar dengan kasih," tutup Agustono.

Sebelumnya, Alan Walker menyempatkan hadir ke Sekolah Al Azhar karena terkesan dengan permainan musik guru dan siswa di sana.

Awal mula Alan mengetahui kegiatan bermusik siswa Al Azhar, dari video di TikTok yang memperlihatkan guru musik Al Azhar Tri Adinata, mengajarkan seni musik murid-muridnya.

Kala itu di konten TikTok itu, Tri Adinata dan siswanya memainkan lagu Alan Walker yang berjudul "Who I Am" yang dinyanyikan bersama Putri Ariani dan Peder Elias. Mereka bersama-sama bernyanyi sambil memainkan gitar di dalam kelas.

Saat tiba di Al Azhar sendiri, Alan langsung masuk ke ruang kelas musik, kehadirannya langsung disambut riuh siswa yang berada di kelas.

Karena apresiasinya terhadap semangat bermusik guru dan siswa Al Azhar, Alan mengundang siswa yang berada di kelas untuk datang menyaksikan konsernya di Jakarta 8 Juni 2024.

Alan lalu memberikan tiket bertema Walker World secara gratis kepada siswa dan guru yang berada di kelas

"Saya datang ke sini untuk mengundang Tri Adinata berkolaborasi dengan saya pada Walkerworld 8 Juni nanti. Semua anak-anak yang ada di kelas ini akan saya berikan tiket gratis untuk menonton," ujar Alan di ruang kelas.

Di sisi lain, Alan juga menyemangati para siswa untuk tidak pernah takut mengejar mimpi di bidang musik. Kuncinya yang terpenting, terus semangat dan kerja keras.

"Apapun yang Anda coba, kejar apa yang ingin kamu capai kesuksesan atau mempelajari instrumen atau mengejar karir musik adalah pemenang, dan saran terbaik bagi saya adalah terus bekerja keras," ungkap dia.

Sementara itu, guru musik Al Azhar, Tri Adinata merasa terharu dengan kedatangan Alan Walker ke tempatnya mengajar. Dia menyebut layaknya kejadian ini seperti mimpi.

"Ini seperti mimpi jadi kenyataan dan terima kasih banyak untuk Alan," pungkasnya. 

https://medan.kompas.com/read/2024/05/29/200607078/tangis-haru-kepala-sekolah-alan-walker-datangi-al-azhar-medan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com