Salin Artikel

Senangnya Warga Batang Toru Ada Dokter Spesialis di Puskesmas, ke RS Harus Tempuh 40 Km

Total ada tiga dokter spesialis yang memiliki jadwal praktik di Puskesmas Batang Toru, yakni dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, serta dokter spesialis kandungan dan ginekologi.

Salah seorang warga bernama Aminah (40) mengatakan, dirinya bersyukur karena tak perlu repot-repot pergi ke kota untuk bertemu dokter spesialis.

Cukup naik becak motor selama 10 menit dari rumahnya, ia bisa mendapatkan pengobatan terbaik dari dokter spesialis.

“Paling 10-15 menitlah kalau dari rumah aku ke sini (puskesmas). Jadi aku sangat bersyukur karena tak perlu pergi ke Padang Sidempuan untuk berobat,” kata dia saat mengantarkan buah hatinya berobat di dokter spesialis anak Puskesmas Batang Toru, Selasa (4/6/2024).

Kata Aminah, dokter spesialis anak selain di Puskesmas Batang Toru berada di salah satu rumah sakit (RS) yang ada di Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Padang Sidempuan menjadi rujukan RS utama karena pusat pengobatan Kabupaten Tapanuli Selatan cukup jauh dari Batang Toru.

“Kalau mau bertemu dokter spesialis selain di sini (puskesmas), paling di Kota Padang Sidempuan. Jaraknya sekitar 40 kilometer dari rumah. Makanya repot kalau ke sana,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Aminah mengatakan, dirinya kerap datang ke Puskesmas Batang Toru untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis sejak empat tahun lalu.

Saat itu, dirinya sering bertemu dokter spesialis kandungan dan ginekologi karena tengah mengandung anak keempat.

“Dari dulu, dari anak ini masih di dalam janin, aku sudah berobat ke spesialis di puskesmas ini. Sudah begitu gratis pula,” ungkap dia.


Hal senada juga diungkapkan oleh seorang perempuan bernama Siti (38).

Ditemui di sela-sela pemeriksaan dengan dokter kandungan dan ginekologi, Siti mengaku, dirinya sangat terbantu dengan adanya dokter spesialis di Puskesmas Batang Toru.

Terlebih lagi, dirinya baru mengandung dengan usia empat bulan dan sedang hamil anak pertama.

“Karena ini anak pertama, jadi suka bolak-balik puskesmas untuk memeriksa kesehatan dia. Aku enggak mau ke rumah sakit karena jaraknya jauh,” ucap dia.

Siti tak lupa menghaturkan terima kasih kepada PT Agincourt Resources (PTAR) karena telah memberikan garansi kepada masyarakat bahwa akan selalu ada dokter spesialis di puskesmas.

Ia berharap PTAR bisa terus menjalin kerja sama dengan pemerintah terkait dan tak menarik tenaga spesialis keluar.

“Saya harap (dokter spesialis) selalu ada terus di sini meski seminggu jadwalnya cuma satu kali. Karena kami jadi tak perlu pergi jauh-jauh,” imbuh dia.

Sebagai informasi, PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola tambang emas Martabe, mulanya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan supaya dokter spesialis bisa membuka praktik di puskesmas Batang Toru.

Kerja sama ini diteken sejak akhir 2019 dan masih berlanjutan sampai hari ini.

PTAR diketahui menanggung semua biaya dari pengobatan masyarakat yang dilakukan terhadap dokter spesialis.

Hanya saja, masyarakat perlu membawa rujukan dari dokter umum sebelum bertemu dokter spesialis.

Di lain sisi, dokter spesialis di Puskesmas Batang Toru tak membuka praktik setiap hari.

Tiap dokter spesialis hanya datang dua hari dalam satu pekan dengan jadwal yang berbeda-beda setiap dokternya.

https://medan.kompas.com/read/2024/06/05/121936078/senangnya-warga-batang-toru-ada-dokter-spesialis-di-puskesmas-ke-rs-harus

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com