Salin Artikel

Cerita Para Pemilik Rental Mobil, Kendaraan Dipakai Angkut Narkoba dan Digadaikan Caleg

Ada banyak konsumen yang sudah dilayaninya. Mulai dari kalangan kontraktor, politisi, hingga pejabat.

Ramadani membuka usaha rentalnya dengan nama PT Bisa Rental Indonesia, berlokasi di Jalan Asrama, Kecamatan Medan Helvetia.

Ia menceritakan, banyak lika liku yang dihadapi saat menjalankan usaha tersebut.

Utamanya, ketika mendapati pelanggan nakal yang justru menggunakan mobil rental untuk melakukan tindak kejahatan.

Ramadani pernah mendapat pengalaman, pada Maret 2024, dua mobil rental miliknya digunakan untuk membawa narkoba.

Padahal, saat itu, penyewa yang merupakan temannya, mengaku berencana untuk pergi bersama keluarga ke Pekanbaru, Riau.

“Sialnya, beberapa hari setelah itu, ada polisi menelepon. Dibilang, mobil rental itu dipakai kawan saya untuk membawa narkoba jenis sabu dan ekstasi dari Pekanbaru menuju Medan. Untuk menyelesaikan itu, terpaksa lah saya ke sana. Habislah sekitar Rp 50 juta dan mobil itu sempat ditahan selama tiga bulan. Rugi banyak lah jadinya,” kata,” kata Ramadani kepada Kompas.com saat dihubungi melalui saluran telepon, Selasa (11/6/2024).

Pengalaman lainnya dalam menjalankan bisnis rental mobil juga diceritakan Muhammad Mas’ud Silalahi.

Mas’ud membuka usaha rental dengan nama CV Seliweran Nusantara Group di Jalan Gaharu, Kota Medan.

Pria yang membuka bisnis rental sejak 2022 ini, mengaku mobilnya pernah digadaikan penyewa yang merupakan seorang calon anggota legislatif DPRD Kota Medan berinisial SS.

SS awalnya mengaku menyewa dua mobil milik Mas’ud untuk operasional selama Pileg 2024.

Namun, SS tak lagi dapat dihubungi setelah masa rental yang telah disepakati berakhir. Pencarian melalui alat GPS yang dipasang di mobil pun dilakukan.

Hasilnya, didapati dua unit mobil Mas'ud berada di Kota Binjai.

“Nah, sebetulnya yang paling berisiko ini saat kami melakukan eksekusi atau mengambil mobil yang dilarikan atau digadaikan customer. Kayak kasus SS ini lah. Sewaktu kami mau ambil mobil yang ditaruh di Kota Binjai, terpaksa harus bergesekan dengan preman dari organisasi kepemudaan,” ujar Mas’ud saat dihubungi melalui telepon.

“Kami sampai diancam dan diusir dari lokasi. Mereka bilang si SS ini minjam uang ke salah seorang ketua OKP (organisasi kemasyarakatan pemuda) dan menggadaikan dua mobil itu. Jadi, mereka minta uang mulai dari angka Rp 120 juta untuk melepas mobil tersebut. Ya, saya menolak,” tambahnya.

Akhirnya, Mas'ud membuat laporan ke Polrestabes Medan agar mobil bisa ditarik.

Namun, untuk mengurus persoalan itu, dia harus menghabiskan uang puluhan juta rupiah. Beruntung, mobilnya berhasil diambil kembali.

 

Pendekatan saat tarik mobil

Ramadani juga memberikan pandangannya terhadap kasus BH, bos rental mobil yang tewas diamuk warga desa karena dituduh maling.

Adapun saat itu, BH hendak mengambil mobilnya yang hilang dan ditemukan di Pati, Jawa Tengah.

Dia menyebut kasus tersebut menjadi perbincangan di kalangan pemilik rental mobil di Medan.

Menurutnya, peristiwa itu dapat menjadi pelajaran penting, agar pemilik rental wajib melakukan pendekatan ke masyarakat sekitar saat ingin mengeksekusi atau mengambil mobil yang dilarikan atau digadaikan oleh penyewa.

“Terkait peristiwa di Jateng itu kan, bos rentalnya dianiaya karena dikira maling. Dari kasus itu, kita belajar, sebelum mengeksekusi mobil yang hilang, seharusnya melakukan pendekatan dulu ke kepala lingkungan, tetangga, serta lainnya. Ya, kita perlihatkan surat-surat yang menandakan bahwa mobil itu milik kita,” ucap Ramadani.

Ramadani juga mengaku, atas kejadian itu, dia lebih selektif dalam memilih pelanggan.

Ia memprioritaskan melayani orang yang benar-benar dikenal untuk meminimalisasi potensi mobilnya dilarikan.

Sementara, Mas’ud, mengatakan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi agar mobil rental tidak hilang.

Pertama, setiap calon penyewa mobil harus memberikan alamat dan identitas yang jelas, seperti KTP, SIM, atau bahkan Kartu Keluarga (KK).

Kedua, setiap penyewa melakukan pembayaran langsung di awal serta jaminan berupa satu unit sepeda motor.

Ketiga, memasang GPS di mobil rental agar dapat dilacak.

"Ya, paling itu yang dapat dilakukan sejauh ini,” kata Mas’ud.

https://medan.kompas.com/read/2024/06/11/132045978/cerita-para-pemilik-rental-mobil-kendaraan-dipakai-angkut-narkoba-dan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com