Salin Artikel

Cerita Peternak di Binjai, Sapinya 2 Kali Dibeli Jokowi untuk Kurban

Pasalnya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sapinya dua kali dibeli oleh Presiden Joko Widodo untuk kurban di Sumatera Utara.

Sapi pertamanya berjenis limosin dibeli Jokowi pada 2022 dengan berat 1 ton 50 kilogram seharga Rp 100 juta.

Kini, pada 2024, Jokowi juga membeli sapinya. Bobot sapinya 860 kilogram dan dibandrol dengan harga Rp 90 juta.

"Alhamdulillah sapi kita terpilih (kembali) menjadi sapi kurban Presiden Joko Widodo tahun 2024, dari wilayah Sumut, tepatnya peternak kami YT PAM. Alhamdulillah kami bersyukur luar biasa tidak terhingga perjuangan kami selama ini," ujarnya kepada wartawan di ternaknya .

Yanto menerangkan proses pemilihan sapinya baik pada 2022 atau 2024, melalui proses penyeleksian, awalnya dia mengajukan ke Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut.

"(Sebelum dipilih, dilakukan) Proses pemeriksaan sekali dari pemeriksaan diambil sampel darah, ada juga diambil air liur, ada juga kotorannya," ujarnya.

Setelah bersaing dengan kandidat lain, akhirnya sapi Yanto dipilih menjadi sapi kurban Jokowi tahun ini, pada Kamis (13/6/2024).

Sapi yang dipilih Jokowi tahun ini usia 3,5 tahun. Sapi itu awalnya dibelinya tahun lalu.

"Terus kami rawat kurang lebih 1 tahun hingga gemuk, itu di awal pembeliannya sapi itu sangat kurus, kami rawat betul-betul dengan program pakan yang sesuai yang dibutuhkan, sapi ini maksimal sehingga sapi ini menjadi gemuk," katanya.

Meskipun awal dibeli sapi ini kurus, tapi secara fisik dia melihat sapi tersebut memiliki model tubuh yang besar, bila pemberian pakannya dikelola dengan baik.

"Pastinya dalam pemilihan bibit, kita mesti tahu sapi ini memang bangsa besar kah, bisa sampai 1 ton kan, itu mesti kita pilih betul itu dari pelajaran otodidak selama memelihara sapi," ujarnya.

"Jadi kita tahu sapi yang model besar gimana-gimana, jadi itu yang kita pilih ternyata pas itu kami tidak salah pilih. Jadi selain pemilihan bibit ini, perawatan dan juga pakan juga penting diperhatikan ujarnya," ujarnya.

Yanto juga berharap ke depan agar ke depan tidak hanya sapinya saja yang dibeli Presiden, tapi sapi kurban lainnya juga merasakan hal yang sama dengannya.

"Kita juga ngajak ke rekan peternak lain, mari sama sama kita sharing berbagi ilmu dan sering main-main ke kandang. Siapa tahu, di tahun depan rekan rekan yang lain, sapinya dipilih menjadi sapi kurban presiden, jadi buat para peternak, semangat berjuang," tutupnya.

https://medan.kompas.com/read/2024/06/14/225649278/cerita-peternak-di-binjai-sapinya-2-kali-dibeli-jokowi-untuk-kurban

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com