Salin Artikel

Bobby Marah, Pemkot Medan Putus Kontrak Proyek Pengerjaan Tugu

Ia menilai pengerjaan desain proyek tidak sesuai dengan kesepakatan.

Setelah sidak yang dilakukan Bobby, keesokan harinya Pemkot Medan memutus kontrak pengerjaan proyek tersebut.

"Per hari beliau (Wali Kota Medan) melakukan sidak kemarin, besoknya kita lakukan pemutusan kontrak. Jadi sudah kita lakukan pemutusan kontrak dengan PT yang saat ini sedang membangun," ujar Penjabat (Pj) Sekda Kota Medan, Topan Ginting, kepada wartawan di Lapangan Benteng Medan, Sabtu (27/7/2024).

Topan tidak menyebutkan nama perusahaan kontraktor tersebut. Namun, pihaknya tengah mencari kontraktor baru untuk melanjutkan pengerjaan proyek tugu.

Topan pun meminta agar bekas pengerjaan kontraktor sebelumnya segera diangkut, termasuk besi-besi yang sudah terpasang di lokasi tugu.

"Mereka (kontraktor yang diputus kontrak) harus angkat itu (bekas pekerjaan) mereka. Harus segera pindahkan itu, untuk nanti siapa mendapatkan (proyek pengerjaan ini) yang baru, yang akan membangun di sana itu nanti yang akan membangun," ujarnya.

Topan menjelaskan, proyek tersebut tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) melainkan dari pihak kontraktor yang menyewa lokasi sekaligus membangun tugu di sana.

Namun, dalam proses pengerjaannya, pembangunan tugu tidak sesuai dengan kesepakatan yang disetujui Pemkot Medan.

"Di perjanjian sewa itu ada klausul-klausul yang kita tetapkan supaya mereka (kontraktor) membuat desain sesuai dengan yang mereka ajukan ke Pemkot Medan. Jadi ini sudah kita peringati berulang kali (ke kontraktornya), kalau tidak sesuai dengan desain yang disepakati, makanya kita putus kontrak," ujar Topan.

Sebelumnya diberitakan, Bobby melalui akun Instagram pribadinya @Bobby mengunggah video saat melakukan sidak ke lokasi proyek tersebut.

Ia mendatangi lokasi proyek bersama Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dan jajaran.

Menantu Presiden Joko Widodo itu kemudian marah karena pengerjaan proyek tidak sesuai dengan kesepakatan. Dia bahkan menelepon kontraktor proyek dengan suara meninggi.

''Jangan kayak gitu lah, Bang. Abang sudah dikasih kesempatan kok, udah ditegur kemarin sekali,'' ujar Bobby.


Bobby juga menyebut pengerjaan proyek tak sesuai dengan desain yang disepakati.

"Di mana samanya, Bang? Ini gambarnya enggak sesuai, tingginya enggak sesuai pondasinya. Ini kan langsung pondasinya dulu kan, cemana ini? Serupa gimana? Abang jangan main-main lah!" ujarnya.

Bobby kesal karena telah memberikan waktu perbaikan, tetapi progresnya tidak mengalami kemajuan.

"Kalian perbaikan berapa lama lagi? Kalian minta 3 bulan, 4 bulan? Jangan lah kayak gitu, sekali apa? Saya minta seminggu selesai, bisa enggak? Enggak bisa kan?" ujarnya.

https://medan.kompas.com/read/2024/07/27/191026778/bobby-marah-pemkot-medan-putus-kontrak-proyek-pengerjaan-tugu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com