Salin Artikel

Bendera PDI-P dan Hanura Berkibar di Kantor Pemenangan Edy Rahmayadi

Bendera itu berdampingan dengan Bendera Merah Putih dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Sekretaris Tim Pemenangan Edy Rahmayadi, Muchrid Nasution, menyebutkan pengibaran bendera itu telah mendapat izin dari kedua partai.

Pengibaran bendera itu sebagai bentuk sosialisasi calon partai yang mendukung Edy Rahmayadi di Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara (Pilkada Sumut).

"Berdirinya bendera ini berdasarkan izin dari partai, jadi kita sudah mendapat izin untuk mengibarkan bendera PDI-P maupun Hanura. Ini juga merupakan sosialisasi partai yang akan mengusung kami nantinya," ujar Muchrid saat diwawancarai wartawan di kantor pemenangan Edy Rahmayadi.

Namun, soal kepastian dukungan PDI-P dan Hanura ke Edy, menurut Muchrid, itu wewenang partai yang menjawabnya.

"Hanya partai yang bisa menjawabnya, karena sampai hari ini kami belum terima B1 KWK (surat resmi dukungan partai),'' ungkapnya.

Sementara itu Wakil Ketua DPD PDI-P Sumut Aswan Jaya berterima kasih atas pengibaran bendera tersebut.

Namun terkait dukungan terhadap Edy di Pilkada Sumut, dia masih menunggu keputusan dari DPP PDI-P.

"Kalau bendera PDI-P berkibar di mana pun, di Kantor KPU ada, di tengah jalan, di pinggir jalan juga ada, di mana mana juga ada. Terima kasih buat Pak Edy kalau sudah mengibarkan bendera PDI-P di kantor pemenangan. Apakah ini tanda tanda baik ? Kita tunggu saja dari DPP," ujarnya.

Aswan meyakini berkibarnya bendera tersebut pasti sudah melalui izin dari DPP PDI-P.

Saat disinggung apakah peluang PDI-P mendukung semakin dekat? Aswan kembali menjawab wewenang dukungan ke Edy ada di tangan DPP PDI-P.

"Dekat tidaknya, kita tunggu pengumuman DPP, kami yakin yang akan terbaik akan disampaikan atau diumumkan," ujarnya

Dia juga menegaskan pengibaran bendera PDI-P boleh dilakukan di mana pun, terlebih bila yang mengibarkan merupakan kader mereka sendiri.

"Tidak ada larangan bendera PDI-P untuk dikibarkan di mana pun oleh siapa pun karena memang seluruh kader PDI-P, simpatisan PDI-P, selayaknya mengibarkan bendera PDI-P di tempatnya masing-masing," ujarnya.

"Enggak ada masalah kita senang kalau bendera PDI-P berkibar di mana pun itu, bahwa PDI-P diterima oleh masyarakat," tutupnya.

Sedangkan, Bendahara Hanura Sumut Syaiful Amri saat dikonfirmasi lewat handphone belum memberikan jawaban.

https://medan.kompas.com/read/2024/07/29/163033978/bendera-pdi-p-dan-hanura-berkibar-di-kantor-pemenangan-edy-rahmayadi

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com