Salin Artikel

Pria yang Tendang Guru Renang hingga Pingsan Minta Maaf dan Ingin Damai

Penganiayaan ini terjadi di Kolam Renang Sabty Garden di Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (2/8/2024).

Setelah ditangkap Jaimes mengaku menyesali perbuatannya. Dia pun memohon maaf kepada korban.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga Asliani Siregar, ini bukan mau saya dan ini emosi sesaat," ujar Jaimes saat dipaparkan di Polres Asahan, Selasa (6/8/2024).

Dia lalu menyampaikan keinginannya untuk menempuh jalur damai dengan korban.

"Saya minta maaf perempuan adalah mama saya, dan perempuan adalah istri saya dan perempuan adalah saudara saya, ini yang saya bilang. Semoga boleh berikan doa bagi kami, supaya kami boleh berdamai," ungkapnya.

Menurut Jaimes, sebelum penganiayaan terjadi, awalnya keduanya tengah melatih anak didiknya di kolam renang yang sama.

Lalu saat anak Jamies hendak menyelesaikan latihan, dia melihat area yang digunakan muridnya dipakai siswa korban.

Akhirnya terjadi cekcok yang berujung penganiayaan.

"Jadi anak didik saya sudah mau selesai untuk latihan terakhir dan korban menyusun anak didiknya di sebelah barat. Di situ saya komplain dan terjadilah yang ada viral sekarang," ujarnya.

Kronologi kejadian

Sementara itu Kapolres Asahan AKBP Afdhal Junaidi mengatakan, pelaku ditangkap pada Senin (5/8/2024) sekitar pukul 13.00 WIB. Lalu Jaimes juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Pasal yang disangkakan, yakni Pasal 351 ayat (1) dari KUHPidana dengan ancaman hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan.

Kata Afdal, peristiwa itu awalnya terjadi pada Jumat (2/8/2024). Mulanya, korban Asliani Siregar (30) tengah mengajari muridnya berenang di kolam renang Sabty Garden di Kecamatan Kisaran Barat, Asahan.

Korban terlebih dahulu tiba di lokasi kejadian dan mengajarkan anak didiknya belajar berenang di salah satu area kolam.

Lalu tiba-tiba pelaku datang dan ingin mengajarkan anak didiknya belajar di lokasi korban mengajar. Kemudian terjadi cekcok antar-keduanya.

"Pelaku dan korban bertengkar mulut dan saling mendorong, kemudian pelaku menyepak (menendang) sebanyak 3 kali ke arah paha korban," ujar Afdal.

"Kemudian pelaku menyepak ke arah kemaluan korban dengan menggunakan kaki kanannya yang mengakibatkan korban masuk ke dalam kolam dan pingsan," tandas Afdal.

Sebelumnya diberitakan, video korban ditendang pelaku hingga pingsan sempat viral di media sosial.

Dilihat dari akun facebook Hendra Icha Fachry, awalnya tampak korban dan pelaku terlibat cekcok. Lalu pelaku yang mengenakan celana pendek hitam mendorong korban menggunakan tangannya. Korban berusaha menepis tangan pelaku.

Selanjutnya, pelaku menendang paha korban. Dalam rekaman terlihat pelaku menendang sebanyak 2 kali, sementara korban sekali. Kejadian ini lalu sempat dilerai oleh penjaga kolam renang. Lalu tiba-tiba pelaku mendatangi korban dan menendang ke arah bagian alat vital korban.

Seketika korban pingsan dan terjatuh ke kolam. Spontan penjaga kolam renang menyelamatkan korban dan pengunjung kolam renang panik, lalu berteriak minta tolong.

https://medan.kompas.com/read/2024/08/06/153029478/pria-yang-tendang-guru-renang-hingga-pingsan-minta-maaf-dan-ingin-damai

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com