Kapolrestabes Medan Kombes Teddy John Sahala Marbun saat diwawancarai di Polrestabes Medan pada Selasa (6/8/2024) malam menjelaskan, tersangka yang diamankan baru dua orang, yakni ketua Ikatan Pemuda Karya (IPK) Ranting Sekip berinisial DHM (34) dan anggotanya, RDS (45).
Sementara tiga tersangka lainnya kini masih dicari, yakni TT, MJS, dan MIR.
"TT, mantan ketua Geng Motor SL (Simple Life)," ujarnya.
Teddy mengatakan, para tersangka dijerat Pasal 170 ayat 2 junto pasal 351 KUHPidana dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Penerangan Kodam I/BB Kolonel Rico Siagian menjelaskan kronologi prajurit TNI Prada Defliadi dibacok anggota geng motor di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan.
Rico menjelaskan, mulanya Prada Defliadi yang bertugas di Batalyon Infanteri (Yonif) 100/Prajurit Setia sedang duduk di angkringan pada Minggu (4/8/2024) sekitar pukul 03.20 WIB.
Prada Defliadi duduk bersama delapan temannya yang juga anggota TNI.
Tiba-tiba, anggota geng motor bernama Simple Life (SL), IPK yang berjumlah 20 orang datang menggunakan dua mobil dan beberapa sepeda motor.
"Mereka (geng motor SL) datang dalam kondisi mabuk dan langsung menuduh ke sembilan anggota tersebut adalah musuh. Mereka langsung menyerang pakai senjata tajam," kata Rico kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (5/8/2024).
"Di situ lah personel kita (Prada Defliadi) mengalami luka bacok. Kalau anggota yang lainnya tidak. Lalu, kabur lah para pelaku ini," ucap Rico.
Rico mengatakan, identitas beberapa pelaku sudah diketahui. Salah satu pelaku berinisial DM ditangkap di rumahnya di Jalan Orde Baru, Medan.
"DM sudah diserahkan ke polisi dan permasalahan ini sudah diserahkan ke pihak Polrestabes (Medan)," katanya.
Akibat kejadian itu, Prada Defliadi mengalami luka robek di kepala dan tangan. Selain itu, satu matanya juga terluka.
https://medan.kompas.com/read/2024/08/06/215356678/dua-orang-ditahan-terkait-penganiayaan-anggota-tni-di-medan