Salin Artikel

Kronologi Personel Polrestabes Medan Diserang Geng Motor

MEDAN, KOMPAS.com - Polrestabes Medan menjelaskan kronologi personel Unit Reaksi Cepat (URC) diserang geng motor di Jalan Klambir V, Kota Medan. Video polisi dibacok dalam insiden itu pun viral di media sosial.

Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba mengatakan, kejadian berlangsung, Minggu (28/7/2024) dini hari.

Mulanya, tim URC mendapati informasi adanya segerombolan geng motor melintas di Jalan Klambir V Medan. Mereka diduga akan melalukan tawuran.

“Petugas ke lokasi dan berupaya melakukan penangkapan. Saat berpapasan dengan kelompok geng motor, salah satu petugas terluka terkena sabetan senjata tajam,” kata Jama kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Rabu (21/8/2024).

Ia menyampaikan, dalam insiden itu ada tiga pelaku yang ditangkap. Yakni RX (19) warga Kecamatan Medan Helvetia, RZ (19) warga Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, dan MM (19) warga Kecamatan Medan Petisah.

"Para pelaku ini dari 3 geng motor berbeda yang saat kejadian berencana melakukan tawuran namun kita cegah. Untuk anggota yang terluka sempat dirawat di rumah sakit, namun kondisinya sudah pulih," ucapnya.

Jama mengimbau kepada orangtua untuk lebih memerhatikan anak-anaknya, terutama yang masih usia remaja.

Utamanya, ketika sang anak belum pulang di atas pukul 21.00 WIB, para orangtua semestinya harus memastikan keberadaan anak dan minta segera pulang.

“Jangan sampai nantinya mereka ikut-ikutan tergabung dalam kelompok geng motor. Karena jika sudah bergabung apalagi sampai membuat onar hingga adanya korban, nasibnya akan sama seperti tiga pelaku ini," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, video seorang personel kepolisian dari URC Polrestabes Medan dibacok, saat berusaha menangkap geng motor yang melintas di Jalan Klambir V, Kota Medan, viral di media sosial.

Dalam video dijelaskan, kejadian bermula ketika warga melaporkan adanya tawuran di lokasi tersebut. Merespons laporan itu, tim URC Polrestabes Medan segera menuju lokasi. Setibanya di sana, mereka mendapati segerombolan geng motor yang membawa senjata tajam.

"Lebih dari 50 motor mendekat ke arah kami dan secara tiba-tiba mengayunkan senjata tajam berupa golok sisir serta celurit panjang ke lengan kanan beberapa anggota tim URC," demikian bunyi narasi dalam video tersebut.

Beberapa anggota tim URC sempat menghindar, namun dua di antaranya terkena bacokan. Tim URC kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara dan mengejar para pelaku. Salah satu personel URC mengalami luka bacok serius di lengan kanan dan segera dilarikan ke rumah sakit.

"Terdapat tiga luka di lengan sebelah kanan akibat sabetan dari senjata tajam jenis golok sisir. Beberapa pelaku sudah diamankan di lokasi beserta barang bukti," lanjut narasi video tersebut.

https://medan.kompas.com/read/2024/08/21/143019178/kronologi-personel-polrestabes-medan-diserang-geng-motor

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com