Salin Artikel

2.000 Umat Katolik dari Medan Akan Ikuti Perayaan Ekaristi Bersama Paus di GBK

Sebanyak 2.000 orang dari Keuskupan Agung Medan akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Perayaan Iman Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno.

"Kita sering mendapat berita informasi dari media sosial bahwa dia mengunjungi ke berbagai negara pasti muncul kerinduan. Hal ini (juga) terjadi di Indonesia dan puji Tuhan akhirnya terwujudlah itu tanggal 3 sampai 5 September 2024. Itu setelah 34 tahun dari Paus Yohanes Paulus II yang datang pada Oktober 1989," kata Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Agung Medan, Pastor Benno Ola Tage, saat ditemui di kantornya di Catholic Center Christosophia di Jalan Mataram Medan, pekan lalu.

Pastor Benno menjelaskan, karena Paus hanya akan mengunjungi Jakarta, Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) memutuskan untuk menetapkan kuota bagi setiap keuskupan yang akan hadir dalam acara tersebut.

Keuskupan Agung Medan mendapatkan kuota 2.000 orang yang diharapkan berangkat ke Jakarta.

Dari jumlah tersebut, sekitar 1.500 orang adalah umat Katolik yang berdomisili di wilayah Keuskupan Agung Medan, dan sekitar 500 orang adalah diaspora yaitu umat Katolik asal Sumatera Utara yang kini tinggal di Jakarta.

Diperkirakan, total peserta yang akan hadir mencapai 80.000 orang.

Informasi terakhir menunjukkan, jumlah peserta masih bisa berkembang. 

"Jika melihat foto-foto dalam kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada Oktober 1989 di Tuntungan, Sumatera Utara, ditampilkan unsur-unsur budaya setempat baik dalam perayaan ekaristi dan juga pemberian simbol-simbol kultural seperti ulos/uis (kain tenun khas Batak, Karo, Simalungun), tarian karo," sebut Pastor Benno.

"Dari Jakarta sampai saat ini belum ada unsur budaya yang akan menjadi sangat dominan dalam menyambut ini tetapi saya tidak bisa bicara banyak karena aspek itu kurang begitu kuat dibicarakan di dalam pembicaraan-pembicaraan dari pihak komsos KWI," sambungnya.

Pastor Benno menyarankan agar paroki dan kelompok yang akan hadir mempersiapkan diri untuk keberangkatan.

"Artinya begini, perayaan iman ekaristi itulah puncak dari liturgi Gereja Katolik yaitu pukul 05.00 atau 17 sore pada tanggal 5 September di Gelora Bung Karno Jakarta," ujarnya.

Mengenai keberangkatan, masing-masing paroki diberi kuota atau kelompok dan bertanggung jawab atas pengaturan keberangkatan dan akomodasi.

Tidak ada akomodasi komprehensif dari pihak keuskupan, sehingga transportasi dan penginapan diatur masing-masing kelompok, dengan kemungkinan adanya bantuan dari pemerintah setempat di beberapa tempat.

https://medan.kompas.com/read/2024/08/26/173635178/2000-umat-katolik-dari-medan-akan-ikuti-perayaan-ekaristi-bersama-paus-di-gbk

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com