Saat itu, ia duduk di samping mobil pikap tua di depan rumahnya di Tuntungan, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Rumahnya terletak kurang dari 1 kilometer dari Gereja Katolik Paroki Santo Yohanes Paulus II Namo Pecawir. Lena adalah salah satu panitia penyambutan Paus Yohanes Paulus II.
Kepada Kompas.com, Lena menceritakan bahwa halaman depan rumahnya pernah digunakan untuk menampung umat Katolik dari berbagai daerah yang ingin menyaksikan langsung kunjungan pemimpin Gereja Katolik dunia.
Perasaan haru yang ia rasakan 34 tahun lalu masih terasa hingga kini. Pengalaman tersebut menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Lena.
Persiapan untuk kunjungan Paus memakan waktu sekitar dua bulan. Lena dan timnya menerima kayu dari Aceh dan besi dari Krakatau Steel di Belawan. Mereka juga menyiapkan podium dan berbagai keperluan lainnya.
"Selama dua bulan kami mempersiapkan tempat podium, tetapi hanya digunakan selama dua jam," ujarnya.
Saat itu, bandara masih berada di Polonia. Warga yang hadir di lapangan sering mendongakkan kepala saat pesawat melintas. Pada pukul 13.00 WIB, Paus Yohanes Paulus II akhirnya tiba di Tuntungan.
"Kami menunggu dengan sabar. Bandara masih di Polonia sekitar jam 1 siang. Paus datang dan kami sudah menyiapkan tempat untuk melihat umat yang sangat ramai. Kami membagi area menjadi beberapa petak, setiap petak berisi umat. Paus keliling menggunakan mobil Land Rover bersama sopir dan Uskup Pius Datubara," katanya.
Lena juga menceritakan momen ketika seorang umat terlalu gembira dan mencoba mendekati Paus, namun dihalau oleh pengawal.
Lena merasa sangat dekat dengan Paus saat ia mengganti pakaian di gereja stasi. Ada juga yang menyerahkan foto dan spidol untuk ditandatangani Paus.
"Rasanya seperti bersalaman dengan orang yang kudus. Itu menjadi kenangan berharga. Saya yang paling dekat, pundak saya bersentuhan dengan Paus," ungkapnya.
Lena masih menyimpan barang-barang dari peristiwa tersebut. Di dompetnya, terdapat dua kartu panitia penyambutan Paus Yohanes Paulus II.
Ia juga memiliki foto dirinya di depan podium dan pakaian yang dikenakannya saat itu. Kalung salib yang ia angkat saat Paus melintas juga masih disimpannya dengan baik.
Mobil tua yang terparkir di depan rumahnya adalah kendaraan yang dulu digunakan untuk mengangkut barang-barang kegiatan tersebut, seperti besi, kayu, televisi, dan kabel.
"Berdasarkan keperluan zaman ini, tempat kunjungan Sri Paus kini telah menjadi perumahan angkatan darat," tutupnya.
https://medan.kompas.com/read/2024/08/26/184052978/kesaksian-lena-surbakti-saat-paus-yohanes-paulus-ii-berkunjung-ke-sumut