Salin Artikel

Persaingan Pilkada Medan: Keponakan Surya Paloh, Petahana, dan Guru Besar USU

MEDAN, KOMPAS.com - Persaingan di Pilkada Medan mengerucut ke tiga pasangan calon (paslon). Yakni, Rico Waas-Zakiyuddin Harahap, Aulia Rachman-Hidayatullah, dan Ridha Dharmajaya-Adi Saputra.

Lalu bagaimana peta persaingan ketiga Paslon? berikut rangkumannya.  

Rico diketahui sebagai keponakan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. Dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW NasDem Sumut.

Sementara Zakiyuddin merupakan Ketua DPC Partai Gerindra Padang Lawas Utara. Paslon ini diusung 5 partai, yakni NasDem, Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Perindo.

Dengan dukungan 5 partai ini, Rico dan Zakiyuddin optimistis bisa memenangkan Pilkada Medan.

"Ini akan menambah energi kita. Kita akan terus berusaha, berikhtiar dan berdoa. Mohon doa ya," ujar Rico, Jumat (16/8/2024).

Paslon lainnya, Aulia Rachman merupakan petahana yang menjabat sebagai wakil wali kota Medan.

Dia berpasangan dengan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang juga anggota DPR RI 2019-2024, Hidayatullah.

Keduanya didukung 3 partai, yakni PKS, Perindo, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Aulia mengatakan dengan dukungan partai ini, pihaknya tidak gentar melawan paslon lainnya.

"Kita bertarung di visi misi untuk kepentingan rakyat Kota Medan, pertarungan kita, ya laga visi misi, supaya menuju kota global," ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Jumat (23/8/2024).

Paslon lainnya, Ridha Dharmajaya memiliki latar belakang sebagai Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU). Dia juga dokter spesialis saraf. Sementara pasangannya, Adi Saputra berlatar belakang, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) organisasi Puja Kesuma.

Kedua Paslon sejauh ini didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebagai partai pengusung, PDIP optimistis memenangkan kontestasi politik 5 tahunan ini.

"Kita bertarung di visi misi untuk kepentingan rakyat Kota Medan, pertarungan kita, ya laga visi misi, supaya menuju kota global," ujar Aulia saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Jumat (23/8/2024)

KPU memberikan tenggat waktu pendaftaran dari mulai Selasa (27/8/2024 hingga Kamis (29/8/2024). Namun hingga saat ini ketiga paslon belum menentukan waktu kapan akan mendaftar.

Hingga saat ini ketiga paslon belum menentukan, kapan akan mendaftar ke KPU

https://medan.kompas.com/read/2024/08/26/192259478/persaingan-pilkada-medan-keponakan-surya-paloh-petahana-dan-guru-besar-usu

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com