Salin Artikel

Adu Kuat Edy Rahmayadi Vs Bobby Nasution pada Pilkada Sumut 2024

Mereka bakal melawan menantu Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution yang berpasangan dengan Bupati Asahan, Surya.

Edy dan Bobby sama-sama memiliki latar belakang pemenang pemilihan kepala daerah.

Diketahui Edy yang merupakan mantan Pangkostrad, memenangkan Pilkada Sumut 2018.

Kala itu, pria kelahiran 1963 ini maju bersama pasangannya, Musa Rajeck Shah (Ijeck).

Keduanya diusung enam partai yakni Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN dan Nasdem.

Mereka lalu berhasil mengalahkan pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus yang diusung PDI-P dan PPP.

Namun, berbeda dengan pilkada sebelumnya, pada pilkada kali ini, jalan Edy memperoleh dukungan partai cukup terjal.

Dia mendatangi hampir semua partai. Namun, hanya PDI-P, Partai Ummat, dan Hanura yang mendukungnya.

Diketahui PDI-P merupakan partai pengusung lawan Edy pada Pilkada Sumut 2018.

Kendati demikian, mantan Ketua PSSI ini yakin bisa memenangkan Pilkada Sumut.

" (Yakin menang) 100 persen," ujar Edy saat ditanya wartawan usai menerima surat tugas dari PDI-P di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Sabtu (10/8/2024).

Setelah memiliki perahu untuk berlayar pada Pilkada Sumut, Edy memilih kader PDI-P Hasan Basri sebagai wakilnya.

Pria 47 tahun ini diketahui memiliki pengalaman organisasi yang mumpuni.

Hasan merupakan Kasatkornas Banser, Ketua PP GP Ansor, Ketua PB PMII, Sekretaris LTM PBNU, Wakil Sekretaris BPET MUI Pusat dan Wakil Ketua Umum JBMI Pusat.

Saat ini dia juga bekerja sebagai Komisaris Independen PT VAI.

Keduanya akan mendaftar ke KPU Sumut, Kamis (29/8/2024) atau di hari terakhir pendaftaran.

Disingung apakah ada persiapan khusus, saat proses pendaftaran, Edy mengatakan, lebih fokus menyiapkan berbagai persyaratan yang diwajibkan KPU.

Bobby Didukung KIM Plus

Sama dengan Edy, Bobby juga memiliki latar belakangan memenangkan pilkada. Bedanya, dia memenangkannya di Pilkada Medan tahun 2020.

Saat itu Bobby berpasangan dengan Aulia Rachman. Mereka didukung PDI-P, Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, PPP, Hanura, dan PSI.

Bobby-Aulia lalu berhasil mengalahkan petahana, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, yang diusung Partai Demokrat dan PKS.

Pada Pilkada Sumut 2024, Bobby kembali didukung banyak partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus

Mereka adalah Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Bobby kali ini tak didukung PDI-P karena yang terjadi saat Pilpres 2024.

Saat itu, Bobby yang merupakan kader PDI-P, memilih mendukung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Padahal, saat itu PDI-P mengusung capres dan cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

"Insya Allah di Sumut kami KIM plus solid," ujar Bobby di kantornya, Senin (26/8/2024).

Adapun Bobby berpasangan dengan politisi senior Golkar, Surya, yang kini menjabat sebagai Bupati Asahan.

Surya yang kini berusia 69 tahun, sudah malang melintang di dunia perpolitikan Sumut. Sejak tahun 1978 dia sudah menjadi kader Golkar.

Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Asahan di periode 1995 hingga 1997. Lalu menjabat Ketua DPRD Batubara di tahun 2007-2009.

Surya juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Asahan selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020. Barulah di tahun 2020, dia terpilih menjadi Bupati Asahan.

Terkait waktu pendaftaran Pilkada Sumut ke KPU, Bobby dan Surya belum menentukannya.

"Tunggu saja waktunya (saya mendaftar)," ujar Bobby.

https://medan.kompas.com/read/2024/08/27/125548578/adu-kuat-edy-rahmayadi-vs-bobby-nasution-pada-pilkada-sumut-2024

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com