Mereka bakal melawan menantu Wali Kota Medan yang juga menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution yang berpasangan dengan Bupati Asahan, Surya.
Edy dan Bobby sama-sama memiliki latar belakang pemenang pemilihan kepala daerah.
Diketahui Edy yang merupakan mantan Pangkostrad, memenangkan Pilkada Sumut 2018.
Kala itu, pria kelahiran 1963 ini maju bersama pasangannya, Musa Rajeck Shah (Ijeck).
Keduanya diusung enam partai yakni Golkar, Gerindra, Hanura, PKS, PAN dan Nasdem.
Mereka lalu berhasil mengalahkan pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus yang diusung PDI-P dan PPP.
Namun, berbeda dengan pilkada sebelumnya, pada pilkada kali ini, jalan Edy memperoleh dukungan partai cukup terjal.
Dia mendatangi hampir semua partai. Namun, hanya PDI-P, Partai Ummat, dan Hanura yang mendukungnya.
Diketahui PDI-P merupakan partai pengusung lawan Edy pada Pilkada Sumut 2018.
Kendati demikian, mantan Ketua PSSI ini yakin bisa memenangkan Pilkada Sumut.
" (Yakin menang) 100 persen," ujar Edy saat ditanya wartawan usai menerima surat tugas dari PDI-P di Lapangan Astaka, Deli Serdang, Sabtu (10/8/2024).
Setelah memiliki perahu untuk berlayar pada Pilkada Sumut, Edy memilih kader PDI-P Hasan Basri sebagai wakilnya.
Pria 47 tahun ini diketahui memiliki pengalaman organisasi yang mumpuni.
Hasan merupakan Kasatkornas Banser, Ketua PP GP Ansor, Ketua PB PMII, Sekretaris LTM PBNU, Wakil Sekretaris BPET MUI Pusat dan Wakil Ketua Umum JBMI Pusat.
Saat ini dia juga bekerja sebagai Komisaris Independen PT VAI.
Keduanya akan mendaftar ke KPU Sumut, Kamis (29/8/2024) atau di hari terakhir pendaftaran.
Disingung apakah ada persiapan khusus, saat proses pendaftaran, Edy mengatakan, lebih fokus menyiapkan berbagai persyaratan yang diwajibkan KPU.
Bobby Didukung KIM Plus
Sama dengan Edy, Bobby juga memiliki latar belakangan memenangkan pilkada. Bedanya, dia memenangkannya di Pilkada Medan tahun 2020.
Saat itu Bobby berpasangan dengan Aulia Rachman. Mereka didukung PDI-P, Gerindra, Golkar, Nasdem, PAN, PPP, Hanura, dan PSI.
Bobby-Aulia lalu berhasil mengalahkan petahana, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, yang diusung Partai Demokrat dan PKS.
Pada Pilkada Sumut 2024, Bobby kembali didukung banyak partai yang tergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus
Mereka adalah Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bobby kali ini tak didukung PDI-P karena yang terjadi saat Pilpres 2024.
Saat itu, Bobby yang merupakan kader PDI-P, memilih mendukung capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Padahal, saat itu PDI-P mengusung capres dan cawapres, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Insya Allah di Sumut kami KIM plus solid," ujar Bobby di kantornya, Senin (26/8/2024).
Adapun Bobby berpasangan dengan politisi senior Golkar, Surya, yang kini menjabat sebagai Bupati Asahan.
Surya yang kini berusia 69 tahun, sudah malang melintang di dunia perpolitikan Sumut. Sejak tahun 1978 dia sudah menjadi kader Golkar.
Dia juga pernah menjadi anggota DPRD Asahan di periode 1995 hingga 1997. Lalu menjabat Ketua DPRD Batubara di tahun 2007-2009.
Surya juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Asahan selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020. Barulah di tahun 2020, dia terpilih menjadi Bupati Asahan.
Terkait waktu pendaftaran Pilkada Sumut ke KPU, Bobby dan Surya belum menentukannya.
"Tunggu saja waktunya (saya mendaftar)," ujar Bobby.
https://medan.kompas.com/read/2024/08/27/125548578/adu-kuat-edy-rahmayadi-vs-bobby-nasution-pada-pilkada-sumut-2024