Meskipun kecewa, Aulia menerima keputusan tersebut dengan lapang dada, menyebutnya sebagai bagian dari takdir Tuhan.
"Langkah politik kita, Allah yang menentukan," ujar Aulia saat diwawancarai di Warung Incek Budi (WIB), Medan, Senin (2/9/2024).
Aulia sempat menyinggung adanya 'permintaan' dari partai yang tidak dapat dipenuhinya, yang disebutnya sebagai sesuatu di luar nalar.
"Kalau bahasa anak muda, permintaan di luar 'nurul' lah. Jadi kita nggak bisa ini, yang sabar ya," ujarnya sambil tersenyum.
Namun, Aulia tidak menyalahkan keputusan partai dan menjadikannya sebagai pelajaran dalam hidup.
"Ini jadi catatan bagi kita. Allah berikan yang terbaik buat kita, yakinlah ini semua ada hikmahnya," tandasnya.
Sebelumnya, peluang Aulia untuk maju dalam Pilkada Medan cukup besar. Bersama Hidayatullah, kader PKS, mereka sempat mendapat dukungan dari PSI, PKS, dan Demokrat pada Agustus 2024.
Namun, menjelang pendaftaran Pilkada pada 27-29 Agustus 2024, PSI dan Demokrat mengalihkan dukungan mereka ke pasangan Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap, sementara PKS justru mengusung Hidayatullah sebagai calon wali kota dengan Yasir Ridho Lubis dari Golkar.
Karier politik Aulia Rachman
Aulia Rachman adalah kader PSI sejak Juli 2024. Sebelumnya, ia merupakan kader Partai Gerindra dan menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sumatera Utara dari September 2021 hingga November 2022.
Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan periode 2019-2024 sebelum mengundurkan diri untuk maju sebagai wakil Bobby Nasution dalam Pilkada Medan 2020.
https://medan.kompas.com/read/2024/09/02/184732078/ditinggal-3-partai-di-pilkada-medan-aulia-di-luar-nurul