Salin Artikel

Jadi Lintasan Balap Sepeda PON XXI, Arus Kendaraan Bermotor Dihentikan dan Sekolah Diliburkan di Pematangsiantar

Untuk keamanan, arus kendaraan direkayasa. Beberapa dihentikan sementara dan sejumlah sekolah diliburkan.

Balap sepeda individual race jarak jauh 120 kilometer dimulai dari Kabupaten Serdang Bedagai menuju Kota Tebing Tinggi, melintasi Kota Pematangsiantar, dan finis di Parapat, Kabupaten Simalungun. Lomba ini diikuti 11 atlet putra dari 10 provinsi.

Untuk individual race jarak pendek 30 Km, start dari Kota Pematangsiantar menuju Parapat. Balapan ini diikuti 15 atlet putri dari 10 provinsi.

Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, melepas balapan dari Jalan Merdeka, tepatnya di depan Lapangan Parkir Pariwisata.

"Kami siap menyemarakkan, meramaikan, dan mensukseskan PON Aceh-Sumut, terutama di Kota Pematangsiantar. Sukses prestasi dan sukses seluruh kegiatannya," ujar Susanti, Kamis (12/9/2024).

Kasat Lantas Polres Pematangsiantar, AKP Gabriellah A. Gultom, menjelaskan rute balapan. Untuk putri, lintasan melewati Jalan Merdeka, Jalan Diponegoro, Jalan Sutomo, Jalan Sudirman, Jalan Gereja, Jalan DI Panjaitan, Simpang Dua, dan Jalan Simarimbun, depan Masjid Al Hadi, perbatasan Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun.

Rute balap sepeda jarak jauh putra serupa, dimulai dari Tebing Tinggi dan melewati beberapa jalan utama di Pematangsiantar hingga Parapat.

Gabriellah menyebut, rute ini juga digunakan pada Jumat (13/9/2024). Sterilisasi jalur dilakukan mulai pagi, dengan sistem buka-tutup jalan sesuai situasi.

"Kami berharap masyarakat, terutama pengendara bermotor, dapat bekerja sama untuk menyukseskan PON Aceh-Sumut 2024," ucap Gabriellah.


Wakil Kepala Kepolisian Resor Pematangsiantar, Kompol Ahmad Wahyudi, menyatakan telah menurunkan 212 personel untuk pengamanan jalur.

Personel ditempatkan di titik rawan untuk memastikan tidak ada gangguan saat pembalap melintas.

"Sesuai harapan, balapan hari ini berjalan aman dan lancar," kata Wahyudi.

Penutupan jalan untuk sterilisasi dilakukan satu jam sebelum pembalap melintas. Akibatnya, arus kendaraan sempat terganggu, tapi kembali normal setelah balapan selesai.

Beberapa pengemudi angkutan umum mengeluh karena terjebak macet. Benny Situmorang, sopir angkutan KPB, mengaku tidak mengetahui adanya penutupan jalan.

“Kami enggak tahu kalau ada jalan ditutup. Sosialisasinya kurang,” ujar Benny.

Dia juga tidak menyangka balapan hanya melibatkan belasan atlet. "Enggak nyangka peserta cuma belasan, lewatnya sebentar," tambahnya.

Sebelum balap sepeda dimulai, Dinas Pendidikan Pematangsiantar mengeluarkan surat edaran terkait perubahan jam pulang sekolah. PAUD, SD, dan SMP Negeri/Swasta diizinkan pulang pukul 09.00 WIB pada Kamis (12/9/2024), dan libur pada Jumat (13/9/2024).

Sekretaris Disdik Pematangsiantar, Simon Tarigan, mengatakan pihaknya sudah menyampaikan edaran tersebut ke seluruh kepala sekolah. "Kami mengajak semua elemen masyarakat mendukung dan mensukseskan PON," katanya.

https://medan.kompas.com/read/2024/09/13/052645678/jadi-lintasan-balap-sepeda-pon-xxi-arus-kendaraan-bermotor-dihentikan-dan

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com