Salin Artikel

4 Sorotan Publik Jelang Penutupan PON XXI di Sumut, Pemecatan Wasit Tinju hingga Menu Tempe

Kompetisi olahraga bergengsi di Indonesia ini mencapai puncaknya setelah dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Harapan Bangsa, Provinsi Aceh, pada Senin (9/9/2024).

Meskipun penutupan berlangsung tanpa kehadiran presiden, kemeriahan malam penutupan PON XXI tetap diharapkan tidak pudar.

Momen ini menjadi bersejarah bagi Sumut, yang juga pernah menjadi tuan rumah PON pada tahun 1953.

Malam ini, PON akan menyajikan pertunjukan seni dari Aceh dan Sumut, serta penampilan artis nasional asal Sumut untuk menghibur para penonton.

PON kali ini diwarnai dengan sejumlah kritik dari berbagai pihak, termasuk warga, netizen, panitia pelaksana, atlet, dan pelatih.

Berikut adalah rangkuman beberapa kejadian yang menyita perhatian publik selama penyelenggaraan PON di Sumut.

Atap GOR Futsal Bocor

Pada Senin (2/9/2024), pertandingan futsal antara tim Sumut dan DKI Jakarta terpaksa dihentikan sementara di GOR Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut.

Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan atap GOR bocor, sehingga air menetes dan membasahi lapangan.

Panitia segera mengambil tindakan dengan meletakkan tong sampah dan kardus di lokasi kebocoran.

Sekretaris Umum PB PON XXI Aceh-Sumut, Effendi Pohan, meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.

"Kejadian ini merupakan hal yang tak terduga,” ujarnya.

Akses Jalan ke Voli Indoor hingga Keluhan Atlet Berdebu

Pada Selasa (10/9/2024), publik dikejutkan oleh kondisi akses jalan menuju venue Bola Voli Indoor yang belum rampung.

Jalan menuju pintu belakang venue terlihat berkubang dan belum selesai dikerjakan.

Akibatnya, pertandingan voli yang dijadwalkan harus diundur.

Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni menjelaskan bahwa akses jalan tersebut direncanakan selesai pada Desember 2024, karena anggaran baru turun pada Juli lalu.

"Jadi jalan voli itu baru dikerjakan Juli dan harusnya berakhir Desember,” kata Fatoni.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, juga mengomentari masalah ini.

"Masalah akses jalan yang berkubang hingga fasilitas di venue sudah diselesaikan," ujarnya.

Namun, atlet mengeluhkan kondisi lapangan yang berdebu.

"Masalah akses jalan yang berkubang hingga fasilitas di venue sudah diselesaikan," kata atlet Cindy.

Wasit Tinju Diberhentikan

Laga tinju antara petinju Sumut, Joshua Harianja, dan petinju Lampung, Rusdianto Suku, menjadi sorotan setelah keputusan wasit yang kontroversial.

Meskipun banyak yang berpendapat bahwa Rusdianto unggul, wasit Royke Wane justru mengangkat tangan Joshua sebagai pemenang.

Technical Delegate Tinju PB PON XXI, Muhammad Arisa Putra Pohan, menjelaskan bahwa keputusan wasit tidak salah.

"Di ronde pertama dan kedua, petinju Sumut memang unggul," ujarnya.

Namun, wasit Royke diberhentikan karena tidak mendiskualifikasi petinju Lampung yang melakukan pelanggaran berat.

Panpel di Karo Protes Dikasih Lauk Tempe

Pada Selasa (18/9/2024), Ketua Panitia Pelaksana Cabor Catur, Juliski Simorangkir, mengungkapkan kekecewaannya terhadap menu makanan yang disediakan.

"Inilah menu makan kami, cuma ada satu tempe dan sayuran," keluhnya.

Juliski mengaku sudah mengajukan komplain, tetapi menu makanan kembali ke pilihan awal setelah sehari.

Mayjen TNI Purn Dr.

Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI, menanggapi hal tersebut dan menegaskan bahwa makanan yang disediakan harus sesuai standar.

"Kalau lauknya hanya tempe, ya enggak lah. Coba dicek yang benar," katanya.

Kejadian-kejadian ini menunjukkan tantangan yang dihadapi selama penyelenggaraan PON XXI di Sumut, meskipun acara ini tetap menjadi momen penting dalam dunia olahraga Indonesia.

https://medan.kompas.com/read/2024/09/20/101902578/4-sorotan-publik-jelang-penutupan-pon-xxi-di-sumut-pemecatan-wasit-tinju

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com