Salin Artikel

Gedung IV Pasar Horas Pematangsiantar Terbakar, Api Berasal dari Kios

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Gedung IV Pasar Horas Jaya di Jalan Merdeka Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara terbakar pada Minggu (22/9/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.

Titik api berasal dari salah satu kios di Gedung IV Lantai II, yang letaknya berhadapan dengan Jalan Lokomotif, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat.

Pantauan di lokasi, kobaran api terus meluas hingga membakar seluruh lantai II Gedung IV Pasar Horas Jaya. Sementara api belum menyentuh ke lantai I karena kondisi gedung terdiri dari beton

Mobil Damkar memadamkan api dari jalan posisi depan gedung di Jalan Merdeka dan di posisi belakang di Jalan Lokomotif. Kedua ruas jalan ditutup. Warga memadati dua ruas jalan tersebut.

Sementara, di lokasi terlihat sejumlah pedagang berupaya menyelamatkan barang dagangan keluar dari gedung.

“Tadi ada kedengaran suara letupan dari lantai dua ujung dekat kios burung, di situ juga ada kedai kopi. Dari situ apinya terus membakar semua,” ujar salah seorang warga, Eza, ditemui di lokasi.

Menurut dia, api kian membesar dikarenakan kondisi kayu di masing masing kios sudah kering dan mudah terbakar. Selain itu, banyak pedagang berjualan kain di lantai dua tersebut.

“Cemana lah ini kan, bangunan tua. Kayunya kering cepat merambat apinya. Apalagi banyak jual Rojer (kain bekas) api sulit dipadamkan,” sambung Eza.

Kepala Seksi Humas Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya (PDPHJ), Reza Dalimunthe mengatakan, kebakaran hanya terjadi di Gedung IV.

Dalam gedung tersebut terdapat lebih kurang 400 unit kios, terdiri dari pedagang kain, pedagang ikan kering, pedagang burung, dan kedai.

“Kalau informasi yang kami terima api berasal dari kios burung lantai dua. Kalau korban jiwa belum ada sejauh ini,” kata Reza.

Petugas Damkar terus berupaya memadamkan api. Mobil Damkar bergantian mengisi tanki air menyiram kobaran api di lantai dua.

Anna Marpaung, salah seorang pemilik kios di Gedung IV Lantai II datang ke lokasi setelah mendapat kabar kiosnya terbakar.

Penjual pakaian bekas ini tak sempat menyelamatkan barang dari dalam kiosnya karena hari Minggu dia tidak berjualan.

“Aku nggak bisa menyelamatkan barang barangku. Aku sampai di sini sudah terbakar. Kalau dihitung hitung ada ratusan juta kerugiannya,” kata Anna.

Hingga pukul 14.00 WIB titik api belum berhasil dipadamkan. Petugas Damkar masih berjibaku memadamkan api, agar tidak meluas ke gedung lainnya.

https://medan.kompas.com/read/2024/09/22/145433878/gedung-iv-pasar-horas-pematangsiantar-terbakar-api-berasal-dari-kios

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com